Memasuki Musim Kemarau, BMKG Beri Peringatan Berbagai Sektor

Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Saat ini secara keseluruhan Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Bahkan di Indonesia bagian Timur sudah lebih dulu pada bulan April 2025 lalu dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.
Hal ini sebagaimana disampaikan Prakirawan Cuaca pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Anang Anwar kepada awak media.
"Awal musim kemarau di Indonesia tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak," jelas dia.
Untuk itu, BMKG menyampaikan sejumlah rekomendasi penting sebagai langkah mitigasi terhadap potensi dampak musim kemarau di berbagai sektor vital.
BACA JUGA:Pegadaian Curup Sediakan Diskon Cicilan Emas Batangan
BACA JUGA:Kelurahan Cawang Baru Gelar Rapat Anggota Pendirian Koperasi Merah Putih
Rekomendasi ini ditujukan untuk menjaga ketahanan sektor pertanian, kebencanaan, lingkungan, dan kesehatan masyarakat dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
"Ada beberapa sektor yang harus diperhatikan saat memasuki musim kemarau," ujarnya.
Di sektor pertanian, kata dia, BMKG menyarankan penyesuaian jadwal tanam berdasarkan prediksi awal musim kemarau yang berbeda di tiap wilayah.
Selain itu, pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan serta optimalisasi pengelolaan air menjadi kunci dalam menjaga produktivitas pertanian di tengah keterbatasan curah hujan.
"Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama," terangnya.
Sementara itu, dalam sektor kebencanaan, BMKG menekankan pentingnya peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat normal hingga lebih kering dari biasanya perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.
BMKG mengimbau masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terus memantau pembaruan data iklim dan cuaca secara real time melalui kanal resmi BMKG, termasuk situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, serta aplikasi InfoBMKG.