Kamu Harus Tahu! Ini Modus Penipuan Online yang Mengincar Nasabah BRI! Waspadai Ancaman Soceng!

Modus Penipuan Online yang Mengincar Nasabah BRI--
BACAKORANCURUP.COM - Di era digital yang semakin maju, kejahatan siber pun berkembang pesat dengan berbagai modus penipuan yang canggih. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengungkapkan lima modus penipuan online yang kerap merugikan nasabahnya.
Modus-modus ini memanfaatkan teknik social engineering (soceng) untuk mengelabui korban dan mencuri data pribadi serta dana mereka. Dengan kerugian yang mencapai ratusan miliar rupiah, penting bagi masyarakat untuk memahami dan mewaspadai ancaman ini.
Salah satu modus yang marak terjadi adalah smishing, yaitu penipuan melalui pesan singkat (SMS) yang tampak seperti berasal dari pihak resmi bank.
Pelaku mengirimkan pesan yang berisi tautan palsu yang menyerupai situs resmi BRI.
Ketika korban mengklik tautan tersebut dan memasukkan data pribadi seperti nomor rekening, PIN, atau kode OTP, pelaku dapat mengakses dan menguras rekening korban. BRI mengimbau nasabah untuk tidak sembarangan mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal dan selalu memastikan keaslian pesan yang diterima.
BACA JUGA:Bolehkan Daging Kurban Diberikan ke Nonmuslim ? Ini Jawaban Para Ulama !
BACA JUGA:Awas Quishing ! Penipuan Digital Lewat QR Code yang Jarang Disadari
Modus lain yang perlu diwaspadai adalah phishing melalui email atau media sosial. Pelaku mengirimkan pesan yang tampak resmi, lengkap dengan logo dan format yang menyerupai komunikasi dari BRI.
Pesan tersebut biasanya berisi permintaan untuk memperbarui data atau konfirmasi transaksi dengan mengklik tautan tertentu.
Setelah korban memasukkan informasi pribadi, data tersebut disalahgunakan untuk mengakses rekening korban. BRI menekankan bahwa mereka tidak pernah meminta data pribadi nasabah melalui email atau pesan singkat.
Penipuan juga sering terjadi melalui telepon, di mana pelaku mengaku sebagai petugas bank dan memberitahukan adanya masalah pada rekening korban.
Dengan dalih membantu menyelesaikan masalah tersebut, pelaku meminta korban untuk memberikan informasi rahasia seperti PIN atau kode OTP. BRI menegaskan bahwa petugas resmi tidak akan pernah meminta informasi rahasia nasabah melalui telepon. Nasabah diimbau untuk segera menutup telepon dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak bank.
Selain itu, modus penipuan juga terjadi melalui media sosial, di mana pelaku membuat akun palsu yang menyerupai akun resmi BRI.
Akun palsu ini kemudian menghubungi nasabah dengan menawarkan bantuan atau hadiah, dan meminta data pribadi sebagai syarat. BRI mengingatkan nasabah untuk selalu memverifikasi keaslian akun media sosial dan tidak memberikan informasi pribadi kepada akun yang tidak resmi.