Facebook vs TikTok ! Perubahan Tren Pengguna dan Strategi Meta

Mark Zukcerberg selaku CEO Meta, sumber foto @zuck --
BACAKORANCURUP.COM - Pada awal kemunculannya, media sosial seperti Facebook memiliki tujuan utama sebagai sarana untuk membangun dan menjaga hubungan antar individu, khususnya dengan teman dan keluarga.
Platform ini menjadi jembatan digital yang memungkinkan orang-orang yang terpisah jarak dan waktu untuk kembali terhubung.
Namun, seiring berjalannya waktu, fungsi sosial dari media sosial justru mengalami pergeseran yang cukup signifikan.
Melansir detikInet, dalam kurun waktu satu dekade terakhir, media sosial telah mengalami transformasi besar-besaran.
Ia tidak lagi murni menjadi tempat untuk bersosialisasi secara personal, melainkan telah berevolusi menjadi media hiburan dan informasi yang menyerupai media massa tradisional.
BACA JUGA:Bentuknya Aneh, Khasiatnya Hebat ! Ini Manfaat Jeruk Tangan Buddha untuk Tubuh
Kini, media sosial dipenuhi oleh berbagai konten seperti video promosi yang dibintangi selebritas, berita aktual, tayangan viral, serta konten-konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Kehadiran unggahan dari teman dekat atau keluarga pun semakin jarang muncul di linimasa, menggeser esensi awal media sosial sebagai ruang interaksi pribadi.
Fenomena ini turut diakui oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg. Dalam kesaksiannya di hadapan sidang Federal Trade Commission (FTC), ia menyampaikan bahwa peran Facebook dalam mempertemukan kembali teman lama sudah tidak lagi menjadi daya tarik utama.
Aktivitas berbagi konten secara langsung dengan teman-teman di platform tersebut mengalami penurunan yang cukup drastis. Bahkan, ia mencatat bahwa frekuensi pengguna dalam menambahkan teman baru juga ikut menurun, meskipun Zuckerberg sendiri tidak menyebutkan angka pastinya.
Mantan Chief Operating Officer (COO) Meta, Sheryl Sandberg, juga menyuarakan pandangan serupa. Menurutnya, tren berbagi momen pribadi dengan lingkaran terdekat di media sosial telah mengalami penurunan tajam dari waktu ke waktu.
Ia menegaskan bahwa jika model bisnis Meta masih mengandalkan interaksi antar teman dan keluarga, maka perusahaan akan menghadapi tantangan besar dalam hal pendapatan dan pertumbuhan.
Perubahan perilaku pengguna media sosial ini sebagian besar didorong oleh meledaknya popularitas TikTok. Aplikasi berbasis video pendek ini sukses merevolusi cara orang menikmati dan menemukan konten digital.
Interaksi sosial kini lebih banyak terjadi antara pengguna dan kreator konten, dibandingkan interaksi langsung dengan teman atau kerabat.