Dari Desa untuk Bangsa ! Peran Pemuda dalam Koperasi Merah Putih Era Prabowo

IST Pemuda Indonesia--
Namun, koperasi bukan sekadar struktur. Ia membutuhkan jiwa. Dan di sinilah pemuda harus mengambil bagian. Karena tanpa keterlibatan generasi muda, koperasi hanya akan menjadi formalitas yang kehilangan daya hidupnya.
Pemuda dapat berperan sebagai penjaga nilai-nilai dasar koperasi. Seperti ditegaskan oleh Bung Hatta, yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia, koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang berdiri di atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Nilai-nilai ini menjadi pembeda utama antara koperasi dan bentuk usaha kapitalistik yang mementingkan laba semata.
Dalam konteks Koperasi Merah Putih, pemuda bisa memastikan bahwa koperasi tidak menyimpang dari prinsip aslinya.
Mereka bisa menjadi pengawal agar semangat kebersamaan tetap terjaga, pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis, dan kesejahteraan bersama menjadi tujuan utama.
Generasi muda adalah kelompok yang paling akrab dengan teknologi. Oleh karena itu, mereka sangat potensial menjadi penggerak modernisasi koperasi. Pemuda bisa membawa Koperasi Merah Putih masuk ke era digital dengan cara :
• Membuat aplikasi koperasi berbasis Android/iOS untuk memudahkan transaksi anggota.
• Mengelola akun media sosial koperasi sebagai sarana kampanye dan sosialisasi.
• Membuat sistem digital transparansi keuangan koperasi.
• Mengembangkan marketplace lokal untuk memasarkan produk anggota koperasi.
Dengan pendekatan ini, koperasi tidak hanya akan lebih relevan dengan kebutuhan zaman, tetapi juga mampu menarik lebih banyak anak muda untuk bergabung dan berkarya.
Pengetahuan hanya akan bermanfaat jika dibagikan. Banyak pemuda hari ini memiliki pengetahuan ekonomi, keuangan, teknologi, dan manajemen.
Mereka bisa menjadi mentor, pelatih, atau fasilitator di koperasi. Mereka bisa mengajari warga desa cara menggunakan internet untuk menjual produk, menyusun laporan keuangan sederhana, hingga memahami prinsip ekonomi gotong royong.
Pemuda tidak harus menjadi ahli atau pejabat. Yang dibutuhkan hanya kemauan untuk berbagi dan kerendahan hati dalam mengabdi. Bahkan satu ide kecil yang sederhana bisa menjadi pijakan perubahan besar jika dikembangkan bersama komunitas.