Musim Penghujan, Petani Cabai Terapkan Pemupukan Sistem Blower

Musim Penghujan, Petani Cabai Terapkan Pemupukan Sistem Blower--

BACAKORANCURUP.COM – Memasuki musim penghujan dalam beberapa hari terakhir, petani cabai rawit setan di Desa Rimbo Recap, Kecamatan Curup Selatan, mulai menerapkan metode pemupukan sistem blower atau tabur kering sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi cuaca lembap.

Salah seorang petani, Ansoleh (63), mengatakan bahwa metode ini digunakan untuk menyeimbangkan kadar air pada tanaman cabai, sehingga tanaman tidak mengalami kelebihan air yang bisa mengganggu pertumbuhan.

“Karena sering hujan, kami menggunakan sistem blower untuk pemupukan agar media tanam tetap seimbang,” ujarnya.

Menurutnya, pada musim kemarau atau cuaca panas, metode yang digunakan berbeda. Petani biasanya memakai sistem kocor, yaitu pemupukan menggunakan campuran air yang disiram langsung ke tanaman.

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Bulog Pastikan Stok Minyakita Aman

BACA JUGA:Puluhan Penyuluh Dilatih Buat Konten Kreatif

“Kalau cuaca kering, kami pakai sistem kocor karena kebutuhan air lebih tinggi,” tambahnya.

Hal senada disampaikan petani lainnya, Wawan (37). Ia menyebutkan bahwa sistem blower lebih banyak digunakan oleh petani saat musim hujan karena lebih efektif menjaga kestabilan kelembaban tanah.

“Kalau hujan terus seperti ini, kami lebih sering pakai sistem tabur kering,” katanya.

Wawan berharap meski cuaca tergolong ekstrem, tanaman cabai tetap tumbuh maksimal dan memiliki daya tahan yang kuat. Hal itu bisa dicapai dengan menjaga perawatan secara rutin dan menyesuaikan metode budidaya dengan kondisi cuaca.

“Kami harap walau cuaca tidak menentu, tanaman tetap sehat dan hasil panen optimal,” pungkasnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan