Industri Perhotelan di Jakarta Loyo, Ini Strategi Pramono

Ist Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memiliki strategi khusus untuk meningkatkan okupansi hotel.--

BACAKORANCURUP.COM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memiliki strategi khusus untuk meningkatkan okupansi hotel di Ibu Kota yang tengah loyo.

Hal ini disampaikan Pramono menanggapi kekhawatiran Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), terkait penurunan okupansi hotel di Jakarta yang berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Kami di Jakarta dengan sekuat tenaga untuk menahan supaya tingkat huniannya itu tidak terus-menerus turun," ujar Pramono dikutip Jumat, 30 Mei 2025.

Pramono mengklaim, tingkat okupansi hotel di Jakarta saat ini terbilang masih stabil ketimbang daerah lainnya.

Pasalnya Pramono telah menggalakkan berbagai event untuk meningkatkan untuk menyedot wisatawan.

"Contohnya festival musik, olahraga, maraton, setiap hari ada," katanya.

BACA JUGA:Roket China Space Epoch Saingi Space X Buatan Perusahaan Elon Musk

BACA JUGA:Bukan Sekadar Koperasi ! Ini 7 Fakta Mengejutkan tentang Koperasi Merah Putih di Desa

Pramono menyebut, penyelenggaraan berbagai event di Jakarta telah memberikan dampak positif terhadap industri perhotelan.

"Kayak kemarin terakhir Soundfest yang ada di Kemayoran, selama tiga hari. Orang yang nonton 60 ribu, mungkin sekitar 40 persen orang pendatang, bukan orang Jakarta. Dan mereka butuh hotel, mereka butuh tempat dan sebagainya," kata dia.

Selain itu, pada Juni ini, Jakarta akan menjadi tuan rumah tiga acara lari marathon berskala internasional.

Pramono berharap dengan adanya penyelenggaraan berbagai kegiatan ini dapat menjaga stabilitas okupansi hotel di Jakarta.

"Itu intinya adalah supaya tetap aktivitasnya tinggi, hotelnya laku," pungkas Mas Pram sapaan akrabnya.

Sebelumnya, PHRI DKI Jakarta mengungkapkan saat ini industri perhotelan di Jakarta sedang mengalami tekanan berat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan