Ini Klarifikasi Soal Surat Pernyataan MBG Yang Sempat Tuai Polemik
Ist/CE Surat pernyataan kontroversial yang dibagikan oleh SDN 75 Rejang Lebong kepada wali murid.--
BACAKORANCURUP.COM - Beredarnya surat pernyataan terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 75 Rejang Lebong menuai perhatian dan polemik di kalangan masyarakat. Surat tersebut dibagikan kepada wali murid pada Senin (27/10) dan berisi kesediaan orang tua untuk mengizinkan anaknya mengikuti program MBG atau menolak berpartisipasi.
Namun, yang menjadi sorotan utama ialah adanya salah satu poin dalam surat tersebut yang menyatakan bahwa orang tua atau wali murid tidak akan menempuh jalur hukum jika terjadi gangguan kesehatan atau keracunan akibat makanan dari program MBG.
BACA JUGA:Baru Dua Hari Dilantik, Nama Kajari Rejang Lebong Dicatut Oknum Tak Bertanggung Jawab
BACA JUGA:Dana Banpol Sudah Cair 100 Persen, Segini Besarannya
Selain itu, tercantum pula kewajiban bagi wali murid untuk mengganti sebesar Rp 80 ribu apabila tempat makan (ompreng) anak mereka rusak atau hilang.
Ketentuan dalam surat tersebut menimbulkan keresahan dan protes dari sebagian wali murid, karena dinilai tidak pantas dan cenderung memberatkan pihak orang tua.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala SDN 75 Rejang Lebong, Misra Megawati, menegaskan bahwa pihak sekolah telah menarik seluruh surat pernyataan yang telah terlanjur dibagikan. Ia mengatakan, klarifikasi dan koordinasi telah dilakukan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Satuan Petugas Program Gizi (SPPG) Rejang Lebong.
BACA JUGA:Ini Kata Kejari Soal Vonis Mati Terdakwa GU, Pelaku Pembunuhan Istri dan Anak Sambung
BACA JUGA:Beredar Surat Pernyataan MBG di Curup, Ini Kata Disdikbud Rejang Lebong
“Sudah kami tarik semua suratnya, dan tidak berlaku lagi. Kami sudah melakukan klarifikasi ke pihak Disdikbud dan SPPG,” ujar Misra saat dikonfirmasi, Selasa (28/10).
Ia menjelaskan, pembuatan surat tersebut murni karena kekhawatiran pihak sekolah menjelang pelaksanaan perdana program MBG. Menurutnya, surat itu diambil dari contoh di internet dan disebarkan tanpa terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pihak terkait.
“Karena hari pertama pelaksanaan, kami sempat khawatir jika terjadi hal-hal di luar dugaan. Jadi surat itu dibuat berdasarkan contoh dari internet dan langsung difotokopi tanpa koordinasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Misra menegaskan bahwa pihak sekolah tetap mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah. Setelah penarikan dan penjelasan dilakukan, para wali murid dikatakan telah memahami maksud sebenarnya dan kini turut mendukung pelaksanaan program tersebut.
“Alhamdulillah, setelah diklarifikasi, semua wali murid memahami dan setuju. Dari total 82 murid, semuanya kini ikut serta dalam program MBG,” tutupnya.