Mi Instan Ternyata Sulit Dicerna, Begini Penjelasan Ahli Kesehatan !
Konsumsilah mi instan secara bijak agar tidak mengorbankan kesehatanmu--
BACAKORANCURUP.COM - Mi instan sudah lama menjadi salah satu makanan yang digemari banyak orang. Alasannya sederhana, yaitu karena rasanya enak, mudah dibuat, dan harganya terjangkau. Ketika lapar menyerang tiba-tiba atau ketika seseorang tidak sempat memasak makanan lengkap, mi instan sering menjadi penyelamat.
Namun di balik popularitasnya, ada pertanyaan penting yang jarang dibahas, yaitu berapa lama sebenarnya mi instan dicerna tubuh ? Dan apakah kebiasaan mengonsumsinya terlalu sering bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan ?
Menurut Aru Ariadno, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan gastroenterologi dan hepatologi, konsumsi mi instan yang berlebihan bukanlah kebiasaan yang baik. Ia menegaskan bahwa terlalu sering mengonsumsi mi instan dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
"Gangguan yang paling sering muncul akibat sering makan mi instan meliputi tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, diabetes, gangguan pencernaan, bahkan gangguan fungsi ginjal," jelas Aru, seperti dikutip dari detikhealth pada Minggu (7/12).
BACA JUGA:ATR/BPN Ungkap Modus Baru Mafia Tanah, Pemerintah Siapkan Langkah Tegas
BACA JUGA:Anti Hilang, Anti Rusak ! Sertifikat Tanah Elektronik Jadi Solusi Masa Kini
Mengapa mi instan bisa memberi efek buruk seperti itu ? Salah satu alasannya adalah kandungan nutrisinya yang tidak seimbang. Mi instan umumnya mengandung natrium dalam jumlah tinggi, bahkan bisa melebihi kebutuhan harian jika dikonsumsi berlebihan.
Selain itu, mi instan juga kaya akan lemak jenuh dan kalori, namun miskin serat, vitamin, mineral, dan protein. Dengan kata lain, mi instan memberikan banyak energi kosong tanpa dibarengi nutrisi yang benar-benar dibutuhkan tubuh.
Proses pencernaan mi instan ternyata berbeda dari mi segar atau makanan berkarbohidrat lainnya. Jika mi biasa umumnya mudah larut dan diproses oleh sistem pencernaan, mi instan justru membutuhkan waktu lebih lama untuk benar-benar terurai.
Di dalam lambung, mi instan bisa bertahan selama 3 hingga 5 jam sebelum akhirnya berpindah ke proses pencernaan berikutnya. Pada beberapa orang, keseluruhan proses pencernaan mi instan bahkan dapat berlangsung 1-2 hari hingga benar-benar dikeluarkan dari tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa mi instan bukanlah makanan yang cepat diproses tubuh, meskipun terasa ringan saat dimakan.
Ada beberapa faktor yang membuat proses pencernaannya berlangsung lebih lama :
1. Mi instan melalui proses penggorengan
Sebagian besar mi instan digoreng untuk menghasilkan tekstur kering dan daya simpan yang lebih lama. Proses penggorengan ini membuat kandungan lemaknya meningkat, terutama lemak jenuh. Lemak jenuh dikenal dapat memperlambat pengosongan lambung, sehingga makanan bertahan lebih lama di dalam perut.
2. Bahan pengawet memperlambat penguraian