Bupati Instruksikan Disperindag Telusuri Penyebab Pengurangan Jatah Gas Melon di Rejang Lebong!

Syamsul Effendi--

BACAKORANCURUP.COM - Terkait permasalahan gas elpiji 3 kg alias gas melon di tengah masyarakat hingga kini masih terus terjadi.

Bupati Rejang Lebong, Drs H Syamsul Effendi MM meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang dalam hal ini Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) agar segera menelusuri persoalan gas elpiji yang kini dikeluhkan masyarakat.

"Kemarin kami sudah minta dan instruksikan kepada Kepala Disperindagkop UKM artinya untuk melakukan pengecekan dan sekaligus menindaklanjuti dengan surat," jelasnya.

Kalau bisa, kata Bupati, stok alias jumlah tabung gas yang didistribusikan ke Rejang Lebong dalam posisi tetap dan tidak ada pengurangan.

BACA JUGA:Verfak Dukungan Perseorangan Hampir Rampung

BACA JUGA:Jatah Gas Melon di Rejang Lebong Berkurang!

Menurut dia, apabila posisi jumlah tabung gas elpiji yang didistribusikan ke Rejang Lebong masih tetap dan masih juga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, artinya sampai kapanpun akan selalu kurang.

"Sedangkan yang selama ini pun dengan jumlah sekian truk dan sekian tabung masih saja kerap kita jumpai kekurangan, apalagi menjelang hari-hari raya," ucapnya.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, pemilik BD 1 K itu juga menuturkan, pihaknya berharap pihak Pertamina dapat melihat dampak yang terjadi di tengah masyarakat secara keseluruhan.

"Ya tentu kami juga berharap mewakili masyarakat, pihak Pertamina tidak diam dalam artian melihat bagaimana kondisi yang yang terjadi di masyarakat terkait persoalan gas melon alias elpiji ini," terangnya.

Bupati juga memastikan, bahwa tidak ada kelangkaan terhadap gas melon melainkan informasi sementara yang diperoleh ada pengurangan jumlah distribusi gas melon ke Rejang Lebong.

"Kalau laporan terbaru berapa jumlahnya belum kami terima dari Kepala Dinas Perdagangan, tapi dengan telah kami instruksikan OPD terkait untuk turun ke lapangan mudah-mudahan secepatnya bisa terungkap titik persoalannya," demikian Bupati.

Diberitakan sebelumnya, sebagian besar warga di Kota Curup dan sekitarnya mengeluh, karena gas melon alias elpiji 3 kilogram atau sangat sulit untuk ditemukan.

Ini sebagaimana dikatakan Susanti (33), warga Kelurahan Talang Benih, yang mengaku belum mendapatkan gas melon dalam waktu tiga hari terakhir. Sejumlah warung yang ada di tempat tinggalnya juga masih pada kosong.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan