Catatan Sejarah Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Saksi Bisu Kejayaan Palembang

IST Tangkapan Layar Museum Sultan Mahmud Badaruddin II--

BACAKORANCURUP.COM - Palembang menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang sangat berharga salah satunya yaitu Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

Bangunan megah ini dulunya merupakan bekas keraton Kesultanan Palembang sekarang diubah menjadi museum untuk menjaga dan memperkenalkan sejarah kota Palembang kepada generasi masa kini.

Museum ini diresmikan pada tahun 1984 dan diberi nama sesuai dengan Sultan Mahmud Badaruddin II, sosok penting dalam sejarah Palembang yang terkenal karena perjuangannya melawan penjajahan Belanda.

Sultan Mahmud Badaruddin II, yang juga diakui sebagai pahlawan nasional Indonesia, memimpin Kesultanan Palembang pada awal abad ke-19.

BACA JUGA:Wisata Ala 'Petani Gaul' di Negeri Sayur Sukomakmur. Bisa Dapat Sayuran Segar !

BACA JUGA:Pesona Desa Dingin Tanpa Salju Wisata Alahan Panjang Kota Solok-Padang Membuat Liburan yang Sempurna

Ia berhasil mempertahankan wilayahnya dari invasi kolonial selama bertahun-tahun sebelum akhirnya ditangkap dan diasingkan oleh Belanda.

Bangunan museum ini memiliki sejarah panjang.

Dibangun pada tahun 1823 oleh Belanda di atas sisa-sisa Keraton Kuto Lamo, bekas kediaman Sultan Mahmud Badaruddin II, yang dihancurkan setelah Palembang jatuh ke tangan Belanda.

Arsitektur museum ini memiliki gaya khas, menggabungkan unsur-unsur kolonial Belanda dengan elemen tradisional Palembang.

Museum ini menyimpan berbagai koleksi berharga, termasuk artefak peninggalan Kesultanan Palembang, seperti pakaian adat, peralatan rumah tangga tradisional, senjata khas Palembang, serta benda-benda dari era Kesultanan Sriwijaya, yang dahulu merupakan pusat perdagangan dan maritim terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu koleksi penting di museum ini adalah prasasti Kedukan Bukit, yang diyakini sebagai bukti tertua keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang.

Selain itu, Museum Sultan Mahmud Baddauddin II menyimpan dokumen penting seperti pakaian adat, senjata tradisional, kerajinan tangan, dan prasasti kuno yang bercerita tentang masa kejayaan Palembang sejak era Sriwijaya dan ada juga replika singgasana Sultan yang bikin kita bisa membayangkan suasana kehidupan di istana pada masa lalu.

Salah satu koleksi yang menarik adalah meriam peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin II, yang konon dipakai dalam pertempuran melawan Belanda.

Tag
Share