• Sementara itu, metode KonMari yang dipopulerkan Marie Kondo mengajak orang memilah barang berdasarkan apakah benda tersebut "memercikkan kegembiraan" atau tidak.
Generasi YONO tidak hanya berupaya menekan konsumerisme berlebihan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap keberlanjutan planet. Dengan memilih barang berkualitas tinggi yang tahan lama dan mendukung produk lokal, mereka membantu mengurangi limbah dan emisi karbon.
Selain itu, YONO membawa pesan penting tentang konsumsi bertanggung jawab yang berdampak positif pada keuangan pribadi.
Gaya hidup ini memungkinkan individu untuk menabung lebih banyak, mengurangi stres akibat utang, sekaligus membantu mengatasi isu sosial dan lingkungan.
Ke depannya, gaya hidup YONO diperkirakan akan semakin populer di kalangan generasi muda. Dengan prinsip "hanya membeli yang diperlukan", YONO tidak hanya menjadi tren sementara, tetapi juga cara hidup yang relevan dengan tantangan zaman. Konsumen YONO diyakini akan terus menjadi penggerak perubahan sosial menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Demikianlah perbedaan antara YOLO dan YONO sebagai tren gaya hidup. YONO hadir sebagai jawaban atas kebutuhan zaman, mengajak kita semua untuk hidup sederhana, bijak, dan peduli terhadap masa depan.