80.000 Koperasi Merah Putih Siap Beroperasi, Begini Strategi Pemerintah dan BUMN !

IST BUMN siap bersinergi untuk memajukan Koperasi Merah Putih, sumber foto @erickthohir--
BACAKORANCURUP.COM - Pemerintah tengah menginisiasi pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai bagian dari strategi besar untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
Koperasi ini akan menjalankan berbagai fungsi penting, mulai dari distribusi sembako, penyaluran gas LPG 3 kilogram, hingga menjadi bagian dari rantai distribusi bantuan sosial secara langsung kepada masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memainkan peran sentral dalam mengakselerasi peran dan fungsi Kopdes Merah Putih.
Ia menuturkan bahwa dari aspek pembiayaan hingga penyediaan barang, keterlibatan BUMN sangat dominan.
BACA JUGA:Lebih Murah dari Kompetitornya, Segini Perkiraan Harga Suzuki Fronx di Pasar Indonesia
BACA JUGA:Jemaah Haji Dilarang Transaksi di Luar Jalur Resmi, Bayar Dam dan Kurban
Dalam hal pendanaan, koperasi akan mendapatkan plafon modal hingga Rp3 miliar dari lembaga perbankan milik negara yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih tidak hanya akan menjadi agen penyalur pupuk dan gas, tetapi juga akan didukung langsung oleh perusahaan-perusahaan strategis negara seperti Pertamina Patra Niaga.
Dalam pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Zulhas juga mengungkapkan adanya sinergi dengan berbagai entitas BUMN lainnya, termasuk Danantara yang turut mengelola sistem distribusi logistik nasional.
Koperasi ini juga dipersiapkan untuk mengambil peran sebagai mitra dalam distribusi sembako dengan suplai dari Bulog dan ID Food.
Di samping itu, keterlibatannya dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia menjadi bukti nyata bahwa koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai unit usaha biasa, tetapi juga sebagai simpul penghubung antara negara dan masyarakat penerima manfaat.
Zulhas menekankan bahwa keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada dukungan sistem digital dan transparansi pengelolaan. Oleh karena itu, PT Telkom Indonesia juga dilibatkan untuk membangun sistem informasi yang modern dan terintegrasi.
Dengan sistem ini, pengelolaan koperasi akan bertransformasi dari metode konvensional berbasis simpan-pinjam menuju pengelolaan berbasis digital, minim transaksi tunai, dan mengutamakan akuntabilitas.
CEO koperasi akan bertugas mengelola sistem tersebut dengan memastikan operasional harian tetap berjalan lancar tanpa ketergantungan pada uang tunai.