Bagi Anda yang ingin menghindari buah tinggi gula, jus delima bisa menjadi alternatif terbaik. Delima mengandung polifenol dan antioksidan yang mendukung metabolisme lemak serta mencegah penumpukan lemak di hati. Jika ditambahkan jahe, maka manfaat anti-inflamasinya semakin besar.
Jahe diketahui mampu mengurangi peradangan dan bahkan membantu meredakan gejala fatty liver atau penyakit hati berlemak non-alkoholik. Minuman ini memberikan efek menghangatkan dan cocok diminum saat pagi atau malam hari.
4. Kopi dengan sentuhan kakao
Kopi bukan hanya sekadar teman begadang atau pengusir kantuk. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi kopi secara rutin dalam jumlah yang tepat bisa menurunkan risiko sirosis dan kanker hati. Kandungan kafein dan antioksidan dalam kopi membantu meningkatkan produksi enzim hati dan mendukung regenerasi sel hati.
Tambahan bubuk kakao yang juga bersifat anti-inflamasi, akan memperkaya kandungan nutrisi dalam secangkir kopi Anda dan menambah manfaatnya bagi kesehatan.
5. Jus semangka
Semangka mengandung citrulline, asam amino alami yang membantu meningkatkan produksi oksida nitrat. Zat ini berfungsi melancarkan sirkulasi darah dan membawa oksigen serta nutrisi ke seluruh organ tubuh, termasuk hati. Dengan aliran darah yang lancar, hati dapat melakukan proses metabolisme dan detoksifikasi dengan lebih efisien.
Tidak hanya menyegarkan, minuman ini cocok dikonsumsi rutin, terutama saat cuaca panas, untuk menjaga hidrasi sekaligus kesehatan organ dalam.
6. Teh hijau dengan madu
Teh hijau sejak lama dikenal sebagai minuman sehat yang mengandung katekin, senyawa antioksidan yang mendukung detoksifikasi, menurunkan lemak hati, serta menjaga kesehatan usus. Saat dicampur dengan madu alami, manfaatnya semakin maksimal karena madu mengandung polifenol yang bersifat antioksidan dan anti-peradangan.
Kombinasi teh hijau dan madu ini membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki kerusakan sel hati akibat gaya hidup yang tidak sehat.
7. Teh hitam dengan daun mint