Sementara itu, penelitian lain di India yang mengamati pola makan 1.000 orang dewasa menemukan, kadar kolesterol rata-rata konsumen ikan lebih rendah daripada konsumen non-ikan.
2. Tekanan darah tinggi
Masih berkat omega 3, rutin makan ikan kembung juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, peningkatan fungsi pembuluh darah, hingga penurunan tekanan darah.
Studi terhadap 12 pria penderita tekanan darah tinggi yang dipublikasikan dalam Atherosclerosis menemukan hal serupa.
Mereka yang diberi tiga kaleng ikan ini setiap hari selama delapan bulan menunjukkan adanya penurunan tekanan darah yang signifikan.
Sementara, tinjauan lain yang menghimpun sejumlah studi menyimpulkan, menambahkan beberapa porsi makerel ke dalam makanan setiap hari membantu penurunan tekanan darah jangka panjang.
Lebih jauh, penelitian lain pada 2017 menunjukkan, asam lemak omega 3 memiliki sifat antiaritmia, yang membantu menjaga irama jantung tetap teratur.
3. Peradangan kronis
Makan ikan kembung juga berpotensi membantu meredakan gejala peradangan, suatu respons perlindungan alami tubuh terhadap sakit atau cedera.
Meski normal, peradangan atau inflamasi yang berlangsung terus-menerus atau kronis bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Omega 3 pada ikan kembung memiliki sifat antiinflamasi, yang berpotensi membantu mengurangi produksi senyawa peradangan dalam tubuh, sehingga meredakan peradangan kronis.
Dikutip dari StatPearls bagian Chronic Inflammation (2023), peradangan kronis dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, radang sendi, dan beberapa jenis kanker.
Oleh karena itu, memasukkan ikan kembung ke dalam makanan berpotensi membantu mengelola peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.