Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Psikolog Ungkap Standar TikTok Bisa Bikin Hubunganmu Tak Bahagia !

Hubungan yang bahagia tanpa membandingkan dengan orang lain--

BACAKORANCURUP.COM - Di era digital seperti sekarang, media sosial bukan lagi sekadar tempat berbagi momen, tapi juga menjadi panggung besar untuk menampilkan kehidupan yang "ideal". Tak jarang, seseorang menilai hubungan asmara berdasarkan apa yang mereka lihat di dunia maya.

Mungkin kamu juga pernah berpikir, "Kok hubungan mereka romantis banget, ya ? Pasangannya perhatian, suka kasih hadiah mahal, sering liburan bareng lagi."

Namun, tanpa disadari, kebiasaan membandingkan diri dengan pasangan lain di media sosial dapat membawa dampak negatif bagi kesejahteraan emosional.

Hal ini disampaikan oleh Psikolog Klinis Winona Lalita R., M.Psi., Psikolog, yang menjelaskan bahwa tren ini kini semakin populer di kalangan pengguna TikTok dan media sosial lainnya.

BACA JUGA:Cuma Butuh 3 Bahan ! Resep Minuman Kolagen Alami Anti Penuaan yang Lagi Viral

BACA JUGA:Ternyata Cuma Gimik ! 5 Fitur di HP Android yang Gak Penting-Penting Amat

"Belakangan ini muncul istilah standar TikTok, yaitu anggapan bahwa hubungan ideal adalah yang tampak sempurna seperti di konten media sosial," ujar Winona seperti dikutip dari Kompas.com.

Fenomena ini muncul karena banyak orang menjadikan unggahan pasangan selebritas atau influencer sebagai tolok ukur hubungan yang bahagia. Padahal, standar semacam ini tidak memiliki dasar ilmiah dan sering kali dibuat tanpa kesadaran akan realitas yang sebenarnya.

Menurut Winona, apa yang terlihat di media sosial hanyalah cuplikan kecil dari kehidupan seseorang. Foto-foto bahagia, video kejutan romantis, atau momen liburan bersama memang terlihat menyenangkan, tetapi sering kali tidak menampilkan keseluruhan cerita di balik layar.

"Citra hubungan di media sosial bukanlah tolok ukur dari relasi yang sehat. Apa yang kita lihat dari luar belum tentu sesuai dengan kenyataannya," ungkapnya.

Banyak pasangan justru terjebak dalam ilusi bahwa hubungan yang sempurna adalah hubungan yang terlihat mesra setiap saat. Padahal, setiap hubungan pasti memiliki dinamika, perbedaan pendapat, bahkan konflik yang tak selalu layak untuk dibagikan kepada publik.

Hubungan yang sehat, lanjut Winona, tidak diukur dari seberapa sering pasangan memamerkan kemesraan di media sosial, melainkan dari komunikasi terbuka, saling menghargai, dan kemampuan menyelesaikan masalah bersama.

"Kita perlu hati-hati agar tidak menelan mentah-mentah standar yang beredar di media sosial," ujarnya mengingatkan.

Winona juga menegaskan bahwa setiap pasangan memiliki nilai dan cara pandang yang berbeda dalam membangun hubungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan