Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Makanan Favorit Banyak Orang Ini Ternyata Bisa Merusak Otak, Ini Faktanya !

Sosis menjadi makanan ultra-proses yang sebaiknya dikurangi atau dibatasi jumlah konsumsinya--

BACAKORANCURUP.COM - Dalam kehidupan modern yang serba cepat, makanan dan minuman praktis seperti sosis, nugget, soda, dan es teh kemasan sering kali menjadi pilihan utama. Rasanya enak, mudah didapat, dan bisa dikonsumsi kapan saja.

Namun, di balik kepraktisan itu, ada bahaya tersembunyi yang perlu diwaspadai. Sejumlah penelitian terbaru menemukan bahwa pangan ultra-proses, berupa makanan yang telah melalui banyak tahap pengolahan industri ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak.

Penelitian yang dilakukan oleh Virginia Tech menemukan adanya hubungan kuat antara konsumsi makanan ultra-proses tertentu dengan meningkatnya risiko gangguan kognitif, termasuk penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya.

Dalam studi ini, para peneliti memantau pola makan dan kondisi kognitif ribuan orang lanjut usia selama beberapa tahun, dan hasilnya cukup mengejutkan.

BACA JUGA:Pickleball, Olahraga Ringan yang Ampuh Jaga Jantung, Bikin Bahagia, dan Tambah Teman

BACA JUGA:Bukan Sekadar Nutrisi, Ini Peran Penting Ibu di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Mengutip laporan dari Science Alert, para peneliti mengidentifikasi dua jenis makanan ultra-proses yang paling berbahaya bagi otak, yaitu produk daging ultra-proses dan minuman ultra-proses. Kedua kelompok ini menunjukkan dampak paling signifikan terhadap penurunan kemampuan berpikir dan daya ingat.

Penelitian tersebut menggunakan data dari University of Michigan Health and Retirement Study, yang melibatkan 4.750 penduduk Amerika Serikat berusia 55 tahun ke atas. Para peserta dilacak kesehatannya selama tujuh tahun (2014-2020), dan setiap dua tahun sekali dilakukan evaluasi fungsi otak, seperti tes memori dan kemampuan berhitung mundur.

Dari hasil pemantauan, sebanyak 1.363 peserta mengalami gangguan kognitif. Ketika data konsumsi makanan dianalisis, ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi produk hewani ultra-proses satu porsi per hari memiliki peningkatan risiko gangguan kognitif hingga 17 persen. Sementara itu, mereka yang rutin menambah satu porsi minuman manis seperti soda, es teh kemasan, atau jus buah tinggi gula, mengalami peningkatan risiko sebesar 6 persen.

Hasil riset ini kemudian dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition dan menjadi sorotan karena memberikan gambaran nyata bahwa jenis makanan tertentu benar-benar bisa memengaruhi cara kerja otak.

Pangan ultra-proses biasanya mengandung kadar gula, garam, dan lemak jenuh yang tinggi, serta bahan tambahan kimia seperti pengawet, pewarna, dan perasa buatan. Zat-zat ini dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, termasuk di otak.

Peradangan tersebut berpotensi merusak sel-sel otak dan mengganggu komunikasi antar neuron. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif, gangguan daya ingat, bahkan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Selain itu, makanan ultra-proses cenderung rendah kandungan nutrisi penting seperti vitamin B, asam lemak omega-3, dan antioksidan, zat yang berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Akibatnya, otak tidak mendapat suplai nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi optimal.

Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa total konsumsi makanan ultra-proses secara keseluruhan tidak selalu berhubungan langsung dengan gangguan kognitif. Artinya, tidak semua jenis makanan olahan memberikan dampak yang sama pada otak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan