8 Senam Otak Ampuh untuk Mencegah Demensia Sejak Dini
IST Bermain sudoku menjadi salah satu alternatif untuk terus mengasah kinerja otak--
BACAKORANCURUP.COM - Mencegah demensia dapat dimulai dengan kebiasaan sederhana, yaitu menjaga agar otak tidak pernah dibiarkan pasif. Sama seperti otot tubuh yang perlu dilatih agar tetap kuat, otak juga membutuhkan stimulasi rutin untuk mempertahankan fungsi terbaiknya.
Ketika seseorang bertambah usia, risiko mengalami penurunan kognitif, mulai dari mudah lupa hingga gejala demensia, akan meningkat terutama jika otak jarang digunakan secara aktif. Oleh sebab itu, latihan atau senam otak menjadi langkah penting untuk menjaga otak tetap sehat dalam jangka panjang.
Melakukan senam otak secara teratur tidak hanya membantu mempertahankan daya ingat, tetapi juga memperkuat kemampuan berpikir, fokus, dan pengambilan keputusan.
Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, penuaan otak dapat terjadi lebih cepat apabila tidak diimbangi dengan aktivitas mental yang cukup. Untuk itu, berbagai bentuk latihan otak dapat dijadikan rutinitas harian sebagai upaya perlindungan kognitif sejak dini hingga usia lanjut.
BACA JUGA:Inilah 5 Makanan Sumatra Paling Enak Versi TasteAtlas, Mana Favoritmu ?
BACA JUGA:Cara Menerapkan Deep Work agar Kerja Lebih Maksimal dan Bebas Distraksi
1. Belajar bahasa baru
Mempelajari bahasa baru merupakan salah satu latihan paling efektif untuk mengaktifkan berbagai area otak sekaligus. Proses menghafal kosakata, memahami struktur kalimat, serta melatih pengucapan merangsang otak bekerja lebih intens. Aktivitas ini terbukti meningkatkan kemampuan memori, perencanaan, hingga pemecahan masalah. Penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa bilingualisme mampu memperkuat struktur jaringan saraf, menambah cadangan kognitif, dan menunda munculnya gejala demensia. Dengan kata lain, semakin sering otak dipaksa bekerja dalam konteks baru, semakin kuat ketahanannya terhadap penuaan.
2. Membaca dan mencatat
Kebiasaan membaca saja sudah bermanfaat bagi otak, tetapi akan lebih efektif apabila dibarengi dengan aktivitas mencatat poin penting. Menulis ulang informasi membantu memperkuat pemahaman, melatih fokus, dan mempertajam daya ingat. Aktivitas ini merangsang otak untuk menganalisis, menyaring informasi, dan merangkumnya menjadi inti yang mudah dipahami. Menjadikan membaca sebagai rutinitas harian, baik buku, artikel, maupun materi lain, dapat memberikan stimulasi mental berkelanjutan yang penting untuk menjaga ketajaman kognitif.
3. Meditasi
Meditasi sering diasosiasikan dengan ketenangan, tetapi manfaatnya jauh lebih luas. Latihan ini dapat meningkatkan perhatian, kontrol emosi, dan fungsi eksekutif otak. Ketika bermeditasi, otak berlatih untuk fokus pada satu titik, biasanya pernapasan, yang membantu memperbaiki kemampuan konsentrasi dan penyelesaian masalah. Rutinitas meditasi terbukti mendukung kesehatan mental sekaligus memperlambat penuaan otak melalui pengurangan stres kronis yang dapat merusak sel-sel saraf.
4. Bermain catur
Catur menuntut pemain untuk merancang strategi, memperkirakan langkah lawan, dan menjaga fokus tinggi. Kombinasi kemampuan tersebut merupakan latihan menyeluruh bagi otak. Penelitian menunjukkan bahwa catur dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis dan akademik, terutama pada siswa sekolah dasar dan menengah. Untuk orang dewasa, catur menjadi cara efektif mempertahankan ketajaman mental, terutama dalam aspek perencanaan dan analisis5. Mengisi teka-teki silang (TTS)