Trump dan Zelensky Adu Mulut di Gedung Putih

--
Setelah insiden ini, para pemimpin Eropa dengan cepat menyatakan dukungan mereka terhadap Zelensky.
Para pemimpin Uni Eropa, Ursula von der Leyen dan Antonio Costa, meyakinkan Zelensky bahwa ia tidak pernah sendirian.
"Jadilah kuat, berani, dan tak kenal takut," tulis Presiden Komisi Eropa dan Presiden Dewan Eropa dalam pernyataan bersama di media sosial, seraya mengatakan kepada Zelensky "Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil," pungkasnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa Rusia adalah agresor dalam perang Ukraina. "Ada pihak agresor yaitu Rusia. Ada pihak yang diserang yaitu Ukraina," kata Macron kepada wartawan yang dilansir dari AFP (Agence France-Presse)
"Kita semua benar membantu Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu serta terus melakukannya," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa "jika ada yang bermain-main dengan Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin," merujuk pada tuduhan Trump terhadap Zelensky.
Kanselir Jerman yang akan datang, Friedrich Merz, menyatakan dukungannya kepada Zelensky dalam sebuah unggahan di X.
"Kita tidak boleh pernah membingungkan antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini," tulis Merz.
Kanselir yang akan meninggalkan jabatannya, Olaf Scholz, juga menyuarakan dukungan untuk Ukraina, begitu pula Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock yang menambahkan bahwa "perjuangan Ukraina untuk perdamaian dan keamanan adalah perjuangan kita juga."
Tanggapan Rusia
Kirill Dmitriev, salah satu negosiator Rusia dalam perundingan tingkat tinggi pertama antara pejabat Rusia dan AS sejak Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina, menyebut pertikaian antara kedua pemimpin tersebut sebagai sejarah.
Dikutip dari AFP, "Mungkin untuk pertama kalinya, Trump mengatakan kebenaran di hadapan badut kokain," kata mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, merujuk pada Zelensky.
Meski Eropa tetap berkomitmen mendukung Kyiv, ketegangan antara Trump dan Zelensky menimbulkan ketidakpastian tentang masa depan bantuan Amerika dalam perang melawan Rusia