Ribuan Hektar Kebun Kopi Warga Rejang Lebong Bakal Terima Bibit Kopi Berstandar Internasional

Kegiatan Bimtek Kopi bagi para petani kopi di Rejang Lebong.-DOK/MCRL -

BACAKORANCURUP.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah mempersiapkan program besar dalam mengangkat potensi kopi daerah ke tingkat internasional.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengungkapkan jika pihaknya akan mengembangkan bibit kopi berstandar global di lahan seluas 86.000 hektare yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Rejang Lebong.

Pada tahap awal, pengembangan ini akan direalisasikan di 36.000 hektare lahan. Gubernur menegaskan, para petani akan mendapatkan pembinaan intensif mulai dari teknik penanaman hingga pengelolaan pasca panen.

"Petani akan dibimbing mulai dari teknik menanam hingga pengelolaan pasca panen. Target kita adalah kopi Bengkulu bisa bersaing di pasar internasional," terang Gubernur Helmi.

Tak hanya fokus pada produksi biji kopi, Pemprov Bengkulu juga sedang mempersiapkan pengembangan produk turunan kopi, seperti sabun berbahan dasar kopi, yang diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dan memperluas pasar.

BACA JUGA:Pemdes Air Meles Bawah Targetkan Pembangunan Fisik Tahap 1 Rampung Juni 2025

BACA JUGA:RSUD Rejang Lebong Masih Tunggu Hibah Alkes

Dalam rangka mendukung distribusi hasil panen, dua BUMD strategis, yakni Bimex dan Bengkulu Mandiri, akan diaktifkan kembali.

Kedua badan usaha tersebut akan berperan sebagai penampung dan distributor hasil kopi para petani.

Selain itu, pemerintah provinsi juga akan memperkuat infrastruktur penunjang, termasuk optimalisasi Pelabuhan Pulau Baai sebagai jalur ekspor serta perbaikan jalan provinsi.

"Tahun ini, kami siapkan Rp 600 miliar dari APBD Provinsi untuk pembangunan jalan provinsi. Sebelumnya hanya Rp 25-30 miliar," ungkap Gubernur Helmi.

Sementara itu, Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri SE MAP, menyambut baik inisiatif Pemprov Bengkulu. Ia berharap pelaksanaan bimbingan teknis (Bimtek) dan dukungan infrastruktur dapat mendorong peningkatan harga jual kopi petani, dari kisaran Rp 65.000-70.000/kg menjadi Rp 70.000-80.000/kg.

"Kebun kopi di Rejang Lebong sangat luas dan potensial. Terima kasih kepada Pak Gubernur atas perhatian dan dukungan penuh terhadap petani kami," ujarnya.

Selain itu, Bupati juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait legalitas kebun kopi milik masyarakat yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan