Damai Bethany, Oleh: Dahlan Iskan

Dahlan Iskan--
Saya sering bicara dengan Pendeta Samuel. Ia sudah ''generasi'' ketiga dalam sejarah pertengkaran di Bethany.
Di pihak Bethany ''Nginden'' juga sudah dipimpin ''generasi'' ketiga: Bambang Henky. Samuel dan Henky tidak terlalu dalam dalam ikut di awal pertengkaran.
''Generasi'' pertamanya sudah meninggal dunia. Baik di kubu sana maupun di kubu sini: Pendeta Alex dan Pendeta Leo. Meninggalnya dua tokoh ini telah membuka suasana baru.
Apalagi ''generasi'' keduanya sudah lelah bertengkar meski masih enggan bersatu. Muncullah generasi ketiga. Tampillah Pendeta Samuel. Nama ''Nusantara'' sudah lama saya dengar. Idenya dari Pendeta Samuel. Yakni sejak gencar-gencarnya nama ''Nusantara'' disebut sebagai ibu kota Indonesia.
Begitu GBN jadi sinode baru di PGLII, langsung dapat bonus: akan jadi tuan rumah Muktamar PGLII tahun 2025 akhir Maret ini.
Di Munas itulah nanti Samuel dan Henky akan bertemu dengan posisi dan hak suara yang sama: sama-sama ketua sinode. Skornya juga 1-1: GBN punya lebih banyak gereja, GBI punya lebih banyak harta.
Anda sudah tahu: gerakan gereja di Indonesia sama dengan di dunia di zaman modern ini. Gerakan pertama bersifat oikumenikal. Lalu muncul jenis gerakan kedua: evangelical.
Yang satu lewat gereja sebagai lembaga, satunya lagi lewat pribadi-pribadi sebagai penginjil.
Gereja yang tergabung di PGLII adalah dari gerakan yang kedua. Sedang yang di PGI adalah tipe gerakan yang pertama.
Karena itu jumlah sinode anggota PGLII banyak sekali. Pribadi-pribadi penginjil bisa punya gereja sendiri-sendiri. Setelah jumlah gerejanya mencukupi, didirikanlah sinode sendiri.
Maka Anda bisa baca nama-nama Sinode yang banyak sekali sebagai anggota PGLII. Misalnya: Sinode Gereja Eleos Indonesia, Gereja Kabar Baik Indonesia, Gereja Protestan Indonesia Luwuk Banggai, Gereja Allah di Indonesia, Gereja Rasuli Indonesia, Gereja Misi Sejahtera (GMS), Gereja Sungai Yordan, Gereja Kristen Kemah Daud, Gereja Masehi Musyafir, Gereja Siloam, Gereja Morning Star, Gereja Santapan Rohani. Masih banyak lagi. Tentu Gereja besar seperti Mawar Sharon dan Gereja Bethel Indonesia juga di dalam PGII.
Tahun ini, tanggal 3 bulan 3 telah jadi hari damai di Bethany. PWI bisa berkaca darinya. Rukun itu indah. Tidak perlu menunggu dulu agar yang lagi bertengkar di PWI sekarang ini meninggal dunia