TNKS dan Pemkab kolaborasi tangani kerusakan Lahan di Rejang Lebong

M Mahmud--

BACAKORANCURUP.COM - Guna mengatasi kerusakan lahan hutan lindung dalam kawasan yang sudah terlanjur dibuka masyarakat melalui program usaha ekonomi kehutanan.

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah III Bengkulu-Sumatera Selatan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong untuk melakukan penanganan serta pencegahan terhadap kerusakan hutan lindung.

Kepala Bidang Wilayah III TNKS Bengkulu Sumsel M Mahmud SHut MSc menyampaikan, sampai saat ini angka penggundulan hutan atau deforestasi dalam kawasan TNKS di Kabupaten Rejang Lebong berkisar 6.000-7.000 hektare dari total luas 41.066 hektare.

Dengan jumlah tersebut, artinya jumlah Alahan yang sudah rusak dan menjadi kawasan yang dibuka masyarakat sudah cukup luas.

BACA JUGA:UMKM Sari Aren Fokus Promosikan Produk Original

BACA JUGA:Petani Cabai Rawit Keluhkan Serangan Hama Fusarium

"Sesuai dengan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong terkait dengan permasalahan yang ada di kawasan TNKS. Kita akan berkolaborasi untuk melakukan penyelesaian usaha dan kegiatan terbangun. Artinya masyarakat yang sudah beraktivitas terlanjur di dalam kawasan TNKS yang sudah sekian lama akan dilakukan kerja sama atau kemitraan konservasi," kata Mahmud.

Dia menjelaskan, program kemitraan konservasi yang akan dilakukan Pemkab Rejang Lebong tersebut sudah dilakukan MoU dengan TNKS, program ini merupakan terobosan yang baik karena sebelumnya baru dilakukan oleh pemerintah pusat saja.

Bahkan program kemitraan konservasi oleh Pemkab Rejang Lebong dengan TNKS ini, kata dia, diatur dalam UU Cipta Kerja dan PP Nomor 24 tahun 2021, serta Peraturan Menteri LHK Nomor 14 tahun 2023.

Nantinya masyarakat yang sudah terlanjur membuka lahan di dalam TNKS akan diajak bersama-sama mengelola kawasan itu.

"Untuk langkah pertama yang akan kuta lakukan ialah membentuk kelompok tani hutan. Sehingga nanti akan diketahui data warga yang punya lahan garapan dalam kawasan TNKS, dan kemudian dijadikan satu kelompok tani hutan," terangnya

Karena ini adalah kawasan taman nasional tambah Mahmud, keanekaragaman hayatinya perlu ditingkatkan.

Misalnya di situ sudah ada kebun kopi, nanti akan ditambah dengan tanaman jenis produk lainnya seperti buah-buahan atau tanaman yang menghasilkan getah atau menghasilkan kulit.

"Kita bersama dengan Pemkab Rejang Lebong, dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi dengan para camat, para kepala desa yang wilayahnya berbatasan dengan kawasan TNKS. Sehingga nantinya, bisa menyukseskan program kemitraan konservasi yang dilakukan Pemkab Rejang Lebong bersama dengan TNKS di wilayah itu sendiri," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan