Mengenal Lebih Dekat Film Pembantaian Dukun Santet, Kisah Mencekam di Pesantren !

IST Cuplikan film Pembantaian Dukun Santet--

BACAKORANCURUP.COM - "Pembantaian Dukun Santet" hadir sebagai suguhan horor terbaru yang menggugah rasa ngeri, diproduksi oleh Pichouse Films bekerja sama dengan MD Pictures.

Film ini bukan sekadar fiksi menegangkan, melainkan diangkat dari peristiwa nyata yang pernah mengguncang Banyuwangi pada tahun 1995, sebuah bab kelam dalam sejarah yang membekas hingga kini.

Inspirasi film ini berasal dari sebuah thread viral berjudul Lemah Santet Banyuwangi, yang dipublikasikan oleh akun Twitter Jeropoint pada Februari 2023.

Thread tersebut mendapatkan sorotan luas karena mengangkat kisah misterius dan penuh kekerasan yang terjadi di sebuah daerah Jawa Timur, lengkap dengan atmosfer menyeramkan yang membuat publik terpaku.

Dari situ, naskah film dikembangkan oleh Baskoroadi Wuryanto dan Andri Cahyadi, lalu dieksekusi secara visual oleh sutradara Azhar Kinoi Lubis, yang dikenal piawai dalam menyuguhkan nuansa horor yang mencekam.

BACA JUGA:Fast Food Bisa Ganggu Memori dan Navigasi Otak, Ini Penjelasan Ilmiahnya !

BACA JUGA:5 Penyebab Utama Kenaikan Harga Tanah yang Wajib Diketahui !

Latar waktu film ini berpindah ke tahun 1998, saat sebuah pesantren di Banyuwangi mendadak berada dalam kondisi mencekam.

Awalnya pesantren tersebut adalah tempat yang tenang dan religius, namun segalanya berubah drastis ketika serangkaian kejadian mengerikan mulai terjadi. Teror demi teror menghantui penghuni pesantren, bukan hanya dalam bentuk gangguan gaib, tetapi juga serangan nyata yang merenggut nyawa para guru dan santri.

Keadaan semakin genting ketika pemilik pesantren menghilang tanpa jejak, meninggalkan para guru dalam kebingungan besar, apakah mereka harus mengevakuasi para murid atau bertahan dalam bahaya yang belum mereka pahami sepenuhnya.

Dalam kekacauan tersebut, tokoh utama bernama Satrio, seorang santri muda, menjadi saksi dari kehancuran yang terjadi di sekelilingnya.

Ia melihat bagaimana tempat suci tempatnya menimba ilmu berubah menjadi arena penuh darah dan kematian.

Tidak hanya dihantui oleh pemandangan horor di pesantren, Satrio juga diliputi rasa cemas akan keselamatan kedua orang tuanya di rumah. Ia menyadari bahwa tragedi ini berawal dari pembunuhan terhadap para dukun santet di wilayah itu, yang berkembang menjadi aksi pembantaian massal.

Ironisnya, dalam kekacauan itu, masyarakat yang dilanda kepanikan mulai memburu siapa pun yang dicurigai sebagai dukun santet.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan