Gubernur Wacanakan Seleksi Kepsek Dimedsos, Tengah Dikaji

BACAKORANCURUP.COM - Gubernur Bengkulu H Helmi Hasan SE telah berencana menyeleksi calon kepala sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB negeri melalui media sosial. Rencana tersebut saat ini tengah dikaji oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. 

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, dirinya melibatkan media sosial dan media pers sebagai platform utama untuk menjaring dan mengevaluasi kandidat. "Kita libatkan publik melalui media sosial, media online, cetak dan TV," terang Helmi, Rabu 21 Mei 2025. 

Dijelaskannya, selesai calon kepala sekolah itu diyakini akan sangat transparan dan terbuka. Publik bisa menilai, pejabat mana yang pantas menduduki jabatan Kepsek tersebut. Karena nantinya semua kriteria sebagai syarat yang telah dilengkapi oleh calon Kepsek akan dibuka di publik.  

"Bagaimana orangnya, lihat syaratnya apakah cukup, bagaimana pendidikannya, konsep membangun sekolah," ujarnya.  

Helmi menambahkan, semua informasi terkait calon kepala sekolah akan dibuka dan dapat diakses publik melalui media sosial dan media pers. Tujuannya tidak lain, untuk memastikan akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dalam proses seleksi. 

BACA JUGA:Pacers Kalahkan Knicks 138-135 di Gim 1, Final Wilayah Timur 2025

BACA JUGA:Pemkot Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih

"Akan dibuka semua dimedia," tambah Helmi.  

Saat ini, menurut Helmi, rencana diberlakukan seleksi calon Kepsek itu masih menyasar SMA/SMK dan SLB yang menjadi kewenangan Pemprov Bengkulu. Sementara untuk SMA/SMK swasta tidak menutup kemungkinan dilibatkan. Namun, nantinya dikembalikan dengan sekolah. Sebab sekolah swasta memiliki kewenangan sendiri dalam mengelola sistem pendidikan.  Bengkulu tourism

"Untuk sekolah swasta, karena mandiri mau ikut enggak apa-apa, tidak mau ikut pun tidak masalah," bebernya. 

Sama halnya, untuk jenjang SD dan SMP, kebijakan sama dengan gubernur itu diserahkan sepenuhnya kepada bupati maupun wali kota se-Provinsi Bengkulu.  Bengkulu tourism

"Untuk SD dan SMP, bagi bupati maupun walikota mau ikut enggak apa-apa, enggak juga enggak masalah," pungkas Helmi.