Kehilangan Pekerjaan Bukan Akhir ! Ini 5 Strategi Bangkit Lewat Wirausaha
Memulai usaha dengan apa yang diminati setelah kena PHK bisa menjadi langkah yang tepat--
BACAKORANCURUP.COM - Kehilangan pekerjaan bisa terasa seperti kehilangan arah. Bagi sebagian orang, pemutusan hubungan kerja (PHK) bukan hanya memotong sumber penghasilan, tapi juga mengguncang rasa percaya diri dan kestabilan hidup. Namun di sisi lain, tak sedikit yang menjadikan momen itu sebagai titik balik untuk bangkit dan memulai perjalanan baru sebagai wirausahawan.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan pasar kerja yang makin kompetitif, beralih ke dunia usaha bisa menjadi langkah strategis untuk meraih kembali kendali atas hidup. Meski begitu, memulai bisnis pasca-PHK bukan perkara spontan. Diperlukan perencanaan matang, manajemen keuangan yang bijak, dan strategi realistis agar langkah baru ini tidak justru membawa risiko lebih besar.
Berikut sejumlah panduan dari para perencana keuangan profesional untuk membantu korban PHK memulai usaha baru dengan cara yang aman, terukur, dan berkelanjutan.
1. Mulai dari yang Dikenal
Perencana Keuangan OneShildt Consulting, Budi Rahardjo, menekankan bahwa langkah pertama setelah PHK bukanlah mencari ide bisnis yang "viral", tetapi menemukan peluang yang sesuai kemampuan diri sendiri.
"Mulailah dari usaha yang risikonya rendah, mudah dijalankan, dan bisa dipasarkan dengan cepat. Idealnya, bidang usaha tersebut sesuai dengan keahlian yang sudah dimiliki," jelasnya mengutip dari CNNIndonesia.com.
Contohnya, seseorang dengan pengalaman di bidang administrasi bisa menawarkan jasa pengetikan, pembuatan laporan, atau pengelolaan data. Sementara yang terbiasa bekerja di dunia kuliner dapat memulai usaha makanan rumahan dengan modal kecil.
Budi juga mengingatkan agar calon pengusaha tidak terjebak pada tren musiman. Bisnis berbasis tren memang bisa menarik perhatian dalam waktu singkat, tetapi sulit bertahan jika tidak memiliki nilai tambah yang berkelanjutan.
Kuncinya adalah memahami perilaku konsumen dan menjaga agar bisnis tetap relevan di tengah perubahan zaman.
2. Pastikan Bisnis Selaras dengan Minat dan Waktu yang Dimiliki
Budi menilai bahwa minat dan passion menjadi bahan bakar penting dalam menjalankan bisnis jangka panjang.
Ketika seseorang menyukai bidang usahanya, konsistensi akan lebih mudah dijaga, bahkan di tengah tekanan dan hasil yang belum pasti.
Namun, minat saja tidak cukup. Calon wirausahawan juga perlu menyesuaikan jenis usaha dengan ketersediaan waktu dan energi, agar tidak menguras tabungan sebelum bisnis mulai memberikan hasil.