Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Jangan Salah Kaprah ! Ini Fakta Sebenarnya Tentang Matcha yang Sedang Tren

Matcha Latte yang sedang naik daun--

BACAKORANCURUP.COM - Belakangan ini, tren matcha semakin populer dan digemari oleh masyarakat, terutama di kalangan anak muda.

Fenomena ini dapat terlihat dari semakin banyaknya penikmat matcha serta menjamurnya kafe dan coffee shop yang menghadirkan menu berbasis matcha di berbagai kota besar. Mulai dari Matcha Latte, Green Tea Cream Frappuccino, hingga Matcha Milkshake, semua menjadi primadona yang tak pernah sepi peminat.

Matcha sendiri sebenarnya berasal dari daun teh yang sama dengan teh hijau dan teh hitam. Perbedaannya terletak pada proses penanaman, pengolahan, serta cara penyajiannya.

Dalam proses pembuatan matcha, daun teh ditanam di bawah naungan agar kadar klorofilnya meningkat, menghasilkan warna hijau cerah yang khas.

Setelah dipetik, daun teh dikeringkan dan digiling halus hingga menjadi bubuk lembut. Itulah sebabnya matcha disajikan dengan cara melarutkan bubuknya langsung ke dalam air, bukan diseduh seperti teh biasa yang menggunakan daun kering.

BACA JUGA:Batik Kaganga Rejang Lebong Segera Kantongi Perlindungan Hukum Nasional

BACA JUGA:Dari Kawasaki hingga Honda, Ini Harga Motor Trail dan Adventure Terbaru 2025

Warna hijau cerah yang menawan, rasa yang lembut namun khas, serta teksturnya yang halus membuat matcha memiliki daya tarik tersendiri. Tak hanya soal rasa, matcha juga dikenal sebagai minuman kaya manfaat. Kandungan antioksidannya yang tinggi dipercaya mampu melawan radikal bebas, meningkatkan metabolisme tubuh, dan membantu menambah energi. Tak heran jika banyak orang menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat.

Namun, di balik segala manfaatnya, matcha juga memiliki sisi lain yang perlu diwaspadai. Popularitasnya yang meningkat membuat banyak orang mengonsumsi matcha secara berlebihan tanpa memperhatikan takaran ideal. Padahal, seperti kata pepatah, segala sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik, termasuk matcha.

Menurut dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan ginjal dan hipertensi, matcha memang memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk tubuh.

"Kalau kita lihat dari riset, matcha adalah antioksidan yang baik, asal disesuaikan takarannya. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik," ujarnya kepada Basra beberapa waktu lalu.

Matcha memang menawarkan banyak manfaat bila dikonsumsi secara wajar. Namun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan sejumlah efek samping. Salah satu penyebab utamanya adalah kandungan kafein yang cukup tinggi di dalam matcha. Bagi sebagian orang, kafein dalam jumlah besar bisa memicu gangguan seperti gelisah, jantung berdebar, sulit tidur (insomnia), hingga peningkatan tekanan darah.

Selain itu, kandungan tanin dalam matcha juga cukup tinggi. Zat ini memang bermanfaat dalam jumlah kecil, tetapi bila terlalu banyak bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut, mual, atau sembelit. Tubuh memerlukan keseimbangan, sehingga konsumsi matcha sebaiknya dibatasi agar tidak menimbulkan efek negatif bagi sistem pencernaan.

Belakangan, berbagai varian minuman matcha bermunculan dengan tambahan bahan yang membuatnya semakin menggoda. Matcha dikombinasikan dengan susu, krimer, sirup manis, atau topping berkalori tinggi seperti whipped cream dan boba. Meski terlihat menarik, tambahan bahan tersebut justru dapat mengubah manfaat sehat matcha menjadi sebaliknya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan