Transmisi CVT Cepat Rusak ? Ini Waktu Ideal Ganti Olinya Menurut Spesialis
IST Pentingnya memperhatikan jarak tempuh untuk mengetahui kapan harus ganti oli transmisi pada mobil matik--
BACAKORANCURUP.COM - Waktu ideal untuk mengganti oli transmisi pada mobil matik tidak bisa disamaratakan untuk semua kendaraan.
Ada beberapa faktor penting yang menentukan kapan oli transmisi harus diperbarui, mulai dari jarak tempuh yang sudah dicapai mobil, usia oli yang telah digunakan, hingga bagaimana pola penggunaan mobil dalam aktivitas sehari-hari. Kombinasi ketiga faktor ini sangat berpengaruh terhadap kualitas oli dan performa transmisi secara keseluruhan.
Melansir informasi dari gridoto.com, Wiwiek, seorang pemilik Bengkel Mandala Spesialis Transmisi di Kiaracondong, Bandung, mengatakan bahwa sebagian besar mobil matik memiliki interval penggantian oli yang berada di rentang 30.000 hingga 50.000 kilometer.
Jika jarak tempuh tersebut dikonversikan ke waktu, biasanya berkisar antara dua sampai empat tahun, tergantung intensitas pemakaian kendaraan. Ia menekankan bahwa interval ini bersifat umum dan bisa berubah sesuai kondisi mobil.
BACA JUGA:Tak Disangka, Ini Alasan Jay Idzes Lebih Pilih Masakan Indonesia daripada Italia
BACA JUGA:Waspada ! Fitur Media Sosial Ini Bisa Picu Ketergantungan pada Remaja
Lebih lanjut, Wiwiek menjelaskan bahwa mobil yang sering beroperasi di jalanan macet cenderung memiliki beban kerja transmisi yang lebih berat. Dalam kondisi berhenti, jalan seperti itu, komponen transmisi bekerja ekstra keras karena perpindahan gigi dan tekanan hidrolik lebih sering terjadi. Akibatnya, kualitas oli lebih cepat menurun.
"Kalau mobil sering dipakai di kemacetan, beban transmisinya lebih berat, jadi idealnya ganti lebih cepat, sekitar 30 ribu kilometer," ujarnya.
Selain mobil matik konvensional, Wiwiek juga menyoroti perlunya perhatian khusus pada kendaraan yang menggunakan transmisi CVT (Continuously Variable Transmission).
Menurutnya, jenis transmisi ini memiliki karakteristik yang lebih sensitif terhadap kualitas oli. CVT mengandalkan sistem puli dan belt yang bekerja secara kontinu, sehingga membutuhkan pelumasan yang benar-benar optimal
. Oli CVT yang sudah menurun kualitasnya dapat menyebabkan perpindahan rasio menjadi tidak halus, menimbulkan getaran, bahkan mempercepat kerusakan komponen.
"CVT itu sensitif, jadi banyak yang kami sarankan ganti di 15.000 sampai 20.000 km kalau pemakaiannya berat," tambah Wiwiek. Ia juga menegaskan bahwa interval ini lebih pendek dibandingkan transmisi matik biasa karena karakter sistem CVT yang menuntut pelumasan sempurna.
Secara keseluruhan, penggantian oli transmisi bukan hanya soal mengikuti angka di buku manual, tetapi juga memahami bagaimana mobil digunakan sehari-hari.
Pemilik kendaraan disarankan lebih peka terhadap tanda-tanda seperti perpindahan gigi terasa kasar, munculnya getaran, atau suara tidak wajar dari area transmisi. Dengan mengganti oli secara tepat waktu, performa mobil akan tetap optimal dan risiko kerusakan transmisi yang biayanya mahal dapat dihindari.