BACAKORANCURUP.COM - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Mohamad Guntur Romli protes dengan beredarnya stiker bergambarkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yakni Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.
Adapun, dalam stiker "Mau Dipimpin Siapa?" yang beredar di tengah masyarakat, terlihat pada bagian biru terdapat foto Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang didukung tiga presiden sekaligus, yaitu Presiden RI Prabowo Subianto, Presiden RI ke-7 Joko Widodo dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada stiker pasangan calon RIDO juga terdapat tulisan ‘Gubernur Pilihan SBY-Prabowo- Jokowi’.
Sementara itu, dalam stiker Pramono-Rano Karno didukung oleh Megawati, Amien Rais dan Oesman Sapta Odang (OSO).
Pada stiker pasangan Pramono-Rano terdapat tulisan ‘Gubernur Pilihan Amien-Megawati-OSO’.
BACA JUGA:Jurnalis dan Pengawas Pemilu Punya Peran Sama, Jaga Demokrasi
BACA JUGA:Dua Menteri Era Prabowo Ini Sepakat Soal PPG
Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menyebut, apa yang ditampilkan dalam stiker tersebut adalah fakta.
Igor heran kenapa hal tersebut dipermasalahkan oleh politisi PDIP.
Igor menduga, protes PDIP tersebut kemungkinan disebabkan oleh tokoh-tokoh kunci yang mendukung RIDO jauh lebih kuat dibandingkan dengan tokoh yang mendukung Pramono-Rano.
"Ya mungkin, karena tokoh-tokoh yang mendukung RK-Suswono jauh lebih dahsyat dan punya efek kuat, daripada tokoh-tokoh yang mendukung Pramono-Rano Karno," kata Igor kepada wartawan dikutip Selasa, 26 November 2024.
Menurutnya, dengan sikap Guntur Romli itu, diduga PDIP dan Tim Pemenangan Pramono-Rano terkesan ingin menyamarkan elite pendukung, seperti Megawati, Amien Rais, dan OSO dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Beberapa hari terakhir, muncul sebuah video viral yang memperlihatkan kegaduhan warga akibat stiker "Mau Dipimpin Siapa?" di media sosial.
Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah akun politisi PDIP, Mohamad Guntur Romili @gunromli di X (sebelumnya Twitter).
Dalam unggahannya, Guntur Romli menyebut stiker itu ditemukan di wilayah Jakarta Timur.