Menyusuri Sejarah Bakso, Dari Tionghoa Hingga Melekat di Lidah Indonesia

Selasa 01 Oct 2024 - 07:00 WIB
Reporter : Lola.Mg1
Editor : radian

BACAKORANCURUP.COM - Bakso merupakan salah satu kuliner yang sangat populer di Indonesia. Namun, tahukah Anda tentang sejarah bakso? Hidangan yang akrab di telinga dan lidah masyarakat Indonesia ini ternyata memiliki sejarah panjang dan menarik.

Secara harfiah, kata "bakso" berasal dari bahasa Hokkien, yang merupakan dialek di Tiongkok. Dalam bahasa Hokkien, "bak" berarti daging, dan "so" berarti giling. Sejarah bakso erat kaitannya dengan imigrasi masyarakat Tionghoa ke Indonesia pada abad ke-17.

Dikutip dari berbagai sumber, pada masa itu, imigran Tionghoa membawa berbagai macam kuliner tradisional dari negeri asal mereka, termasuk bakso.

Bakso versi asli biasanya terbuat dari daging babi yang digiling halus, dibentuk bulat, dan direbus. Namun, ketika bakso masuk ke Indonesia, bahan dasar daging berubah menjadi daging sapi karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim.

BACA JUGA:Tak Banyak yang Tahu! Inilah Sejarah Menakjubkan di Balik Monumen Kapal Selam Surabaya

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Alat Musik Tradisional Tambua yang Berasal dari Sumatra Barat, Yuk Simak Kisahnya!

Perubahan ini terjadi untuk menyesuaikan dengan preferensi masyarakat lokal. Inilah salah satu momen penting dalam sejarah bakso di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, sejarah bakso terus berkembang. Bakso yang dulunya hanya dijual di kawasan-kawasan komunitas Tionghoa, lambat laun menyebar ke seluruh pelosok negeri.

Pada awal abad ke-20, bakso mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia yang lebih luas. Pedagang bakso keliling yang membawa gerobak menjadi salah satu pemandangan umum di banyak daerah. Dalam sejarah bakso, gerobak ini memainkan peran penting dalam penyebaran kuliner bakso di Indonesia.

Tidak hanya itu, sejarah bakso juga mencatat bahwa bakso mengalami berbagai variasi, baik dari segi bahan maupun penyajiannya. Selain menggunakan daging sapi, kini ada juga bakso yang dibuat dari daging ayam, ikan, bahkan udang. Bahan-bahan ini menciptakan variasi rasa yang semakin beragam dan disukai oleh banyak kalangan.

Salah satu inovasi dalam sejarah bakso adalah bakso urat, yang menggunakan bagian urat daging sapi, memberikan tekstur yang lebih kasar dan kenyal dibandingkan dengan bakso halus pada umumnya.

Di samping variasi bahan, kuah yang digunakan dalam bakso juga menjadi salah satu elemen penting.

Kuah bakso biasanya terbuat dari kaldu daging sapi yang dimasak dengan bumbu-bumbu rempah seperti bawang putih, merica, dan garam. Dalam sejarah bakso, resep kuah ini telah mengalami berbagai modifikasi di berbagai daerah di Indonesia.

Misalnya, bakso Malang memiliki ciri khas dengan tambahan tahu, mie kuning, dan pangsit goreng. Sementara itu, bakso Solo dikenal dengan kuahnya yang bening dan lebih ringan.

Sejarah bakso juga mencatat perkembangan kuliner ini dalam dunia kuliner modern. Saat ini, bakso bukan hanya dijajakan oleh pedagang keliling, tetapi juga hadir di restoran mewah hingga dijual dalam bentuk kemasan instan. Bakso kemasan ini memudahkan masyarakat untuk menikmati bakso kapan saja tanpa harus keluar rumah.

Kategori :