SMK dan Vokasi Kena Imbas Efisiensi Anggaran, Kemendikdasmen Lakukan Ini!

--

Anggaran baru: Rp 1,842 miliar

 

> Upaya Kemendikdasmen

Suharti menyebut, Kemendikdasmen akan mengupayakan pemilihan sasaran dapat dilakukan secara tepat. Hal ini juga menarik perhatian anggota Komisi X DPR RI.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah menyebutkan pendidikan vokasi adalah faktor penting untuk mendapat perhatian. Karena lulusan vokasi harus memiliki keterampilan yang mampu digunakan pada masa depan.

"Pendidikan vokasi itu penting untuk mendapat perhatian, karenanya memang harus dicermati dengan luar biasa," ucap Hanifa.

"Mereka perlu keterampilan yang dipakai untuk di masa depan untuk membuat mereka mandiri dan tidak menjadi beban negara. Berarti kan harus ada keterampilan yang diberikan," tambahnya.

Namun, sayangnya hal ini masuk dalam kategori yang diefisiensikan. Seperti pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tendik vokasi yang dikurangi atau bahkan anggaran sertifikasi kompetensi siswa SMK dan magang luar negeri yang dihilangkan.

Menjawab hal tersebut, Mandikdasmen Abdul Mu'ti mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Bersama-sama, dua kementerian ini akan memfasilitasi pelatihan guru dan siswa SMK.

"Untuk vokasi kami sampaikan bahwa kami sudah ada pembicaraan dengan Menteri Tenaga Kerja untuk nanti pelatihan-pelatihan guru SMK itu diselenggarakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Tenaga Kerja," jelas Mu'ti.

Siswa SMK yang nantinya ikut melakukan pelatihan di BLK Kemnaker bisa mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan untuk modal bekerja.

"Dalam pelatihan itu nanti para siswa SMK bisa mendapatkan sertifikat yang memungkinkan mereka untuk dapat bekerja di sektor-sektor industri sesuai dengan sertifikat yang mereka ikuti (miliki)," tandasnya.

Tag
Share