Ini Daftar Merek Mobil Tak Laku di Indonesia Tahun 2024, Ada yang Hanya Terjual 1 Unit?

ILUSTRASI NET--
BACAKORANCURUP.COM - Penjualan mobil di Indonesia selama tahun 2024 tercatat sebanyak lebih dari 865 ribu unit.
Namun, distribusinya di pasar tidak merata. Ada merek yang menguasai lebih dari 30% pangsa pasar, sementara sebagian lainnya hanya memperoleh porsi kecil, bahkan sekadar 0,01%.
Ini menunjukkan bahwa tidak semua merek mobil di Tanah Air mendapatkan penjualan tinggi. Beberapa justru mencatatkan angka yang sangat rendah, hanya puluhan unit sepanjang tahun.
Sebagai perbandingan, merek terpopuler seperti Toyota dan Daihatsu menjual mobil dalam jumlah sangat besar. Toyota mencatatkan 288.982 unit terjual ke diler (wholesales), sedangkan Daihatsu mencapai 163.032 unit.
BACA JUGA:Alasan Ukuran Ban Depan Motor Lebih Kecil dari Belakang
BACA JUGA:iPhone 13 Kini Dibanderol Mulai Rp 3 Jutaan?
Berdasarkan data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), merek Tata hanya berhasil menjual satu unit sepanjang 2024, tepatnya pada bulan Maret.
Audi menjadi merek berikutnya dengan penjualan hanya 25 unit dalam setahun, rata-rata 1–4 unit per bulan, bahkan dalam lima bulan hanya menjual satu unit per bulan. Peugeot juga hanya mampu menjual 27 unit di empat bulan pertama tahun ini.
Brand asal Prancis itu diketahui menghentikan operasinya di Indonesia sejak pertengahan 2024.
Hal ini dikonfirmasi oleh Rokky Irvayandi, Chief Executive PT Astra International Tbk - Peugeot Sales Operation. Ia menjelaskan bahwa Stellantis, induk dari Peugeot, telah memutuskan untuk menghentikan penjualan mobil Peugeot di Indonesia sebagai bagian dari strategi pertumbuhan di wilayah ASEAN. Astra pun menghormati keputusan tersebut.
Di lain sisi, Volkswagen hanya mencatatkan penjualan 85 unit selama 2024, diikuti oleh Seres dengan 89 unit.
Secara keseluruhan, penjualan wholesales mobil pada 2024 tercatat 865.723 unit, turun drastis dibanding 2023 yang mencapai 1.005.802 unit. Penurunan ini mencapai 140.079 unit atau setara 13,9%.
Sementara itu, penjualan retail dari diler ke konsumen juga mengalami penurunan tajam, yakni 10,9% atau berkurang 108.379 unit, dari 998.059 unit di 2023 menjadi 889.680 unit pada 2024.