Lagu Ini Terinspirasi dari Ekonom Legendaris Kebumen, Maknanya Dalam Banget !

Ilustrasi Net--
IST
Prof. Dr. Sumitro
BACAKORANCURUP.COM - Di tengah geliat pembangunan dan modernisasi, Kebumen kembali meneguhkan jati dirinya sebagai tanah kelahiran tokoh besar bangsa, yaitu Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo.
Nama beliau tak hanya dikenal sebagai ekonom ulung, tetapi juga sebagai perintis gagasan ekonomi kerakyatan yang berpijak pada kemandirian, gotong royong, dan semangat nasionalisme.
Tepat pada 29 Mei 2025, peringatan 108 tahun kelahiran Prof. Sumitro dirayakan dengan cara yang istimewa. Tak sekadar seremoni, warga Kebumen mempersembahkan dua karya seni dalam bentuk lagu yang berjudul "Danantara" dan "Koperasi Merah Putih" sebagai bentuk penghormatan atas warisan intelektual dan perjuangan beliau.
BACA JUGA:Program Koperasi Merah Putih Meledak di Sumbar ! Langkah Cepat Menuju Ekonomi Desa Mandiri
Kedua lagu ini bukan sekadar hiburan. Di dalamnya terkandung pesan kuat tentang pentingnya membangun ekonomi bangsa dari akar rumput, sebagaimana yang dulu pernah diperjuangkan Prof. Sumitro dalam konsep Koperasi Merah Putih, sebuah ide brilian yang menekankan pentingnya koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat yang berdaulat, mandiri, dan berpihak pada kepentingan nasional.
Lagu "Koperasi Merah Putih" sendiri dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Sabrina Nadia Atsabe, seorang remaja berbakat yang merupakan putri dari Serma Dilliyanto Atsabe, anggota Kodim 0709 Kebumen.
Sementara lagu "Danantara" dinyanyikan oleh Letkol Czi Ardianta Purwandhana, Dandim 0709 Kebumen, menambah nuansa heroik dalam peringatan tersebut.
Di balik penciptaan lagu-lagu ini, berdiri nama Imam Mutoha, seorang seniman dan arsitek asal Kebumen yang telah lama dikenal melalui karyanya seperti "Kapal Mendoan" di Alun-Alun Kebumen.
Menurut Imam, menciptakan lagu-lagu ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan spiritual untuk mengenang serta melanjutkan semangat perjuangan tokoh besar dari tanah kelahirannya.
"Kita ingin menghidupkan kembali semangat Koperasi Merah Putih. Gagasan itu bukan hanya sejarah, tapi warisan hidup yang harus kita teruskan," ujar Imam pada Jumat (30/5/2025).
Lagu-lagu tersebut diaransemen oleh Prayogo Dwi P, mahasiswa Institut Kesenian Jakarta sekaligus putra dari Serma Sayono.