Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Lapak Baca Gana Samuhita, Oase Literasi di Tengah Hiruk Pikuk Teknologi

Momen Komunitas Gana Samuhita membaca buku bersama dengan anak anak sekitar.-Razik/CE -

BACAKORANCURUP.COM - Di tengah gempuran teknologi digital dan maraknya penggunaan gawai, segelintir anak muda di Kabupaten Rejang Lebong justru memilih untuk bergerak ke arah sebaliknya.

Mereka adalah komunitas Gana Samuhita, sebuah kelompok sosial yang berkomitmen menumbuhkan kembali minat baca di kalangan generasi muda melalui kegiatan Lapak Baca yang rutin digelar setiap minggu pagi di Lapangan Setia Negara, Curup. 

Ketua komunitas Gana Samuhita, Anggita Priatna, menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan terhadap menurunnya minat baca di kalangan anak-anak.

Menurutnya, perkembangan teknologi memang membawa kemudahan, namun juga menghadirkan tantangan besar, terutama bagi tumbuh kembang generasi muda yang kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan game online dan media sosial. 

BACA JUGA:DLH Rejang Lebong Fokus Atasi Sampah dan Pencemaran Lingkungan

BACA JUGA:Bulog Rejang Lebong Siap Serap 500 Ton Gabah Akhir 2025

“Kegiatan ini kami buat agar anak-anak tetap memiliki ketertarikan pada buku di tengah derasnya arus teknologi. Kami ingin mereka tetap punya wawasan yang luas dan tidak terjebak pada kebiasaan bermain game online yang berlebihan,” ujar Anggita. 

Ia menambahkan, tujuan utama dari Lapak Baca ini bukan sekadar menyediakan bacaan, tetapi juga membangun kesadaran bahwa membaca adalah pintu menuju perubahan. Dengan membaca, anak-anak dapat melatih konsentrasi, memperluas pengetahuan, serta membentuk karakter yang kritis dan bijak dalam menghadapi perkembangan zaman. 

Meski begitu, perjuangan untuk menghidupkan kembali semangat membaca tidaklah mudah. Hal ini diakui oleh Ayu Yulia, salah satu anggota komunitas Gana Samuhita. Ia mengatakan bahwa mengajak anak-anak untuk tertarik membaca buku memerlukan pendekatan yang tidak kaku dan harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan. 

“Memang agak sulit awalnya, karena anak-anak sudah terbiasa dengan hiburan digital. Jadi kami tidak langsung menyodorkan buku. Kami mulai dengan ngobrol ringan tentang hobi, mengajak mereka main fun games, lalu perlahan memperkenalkan buku-buku bacaan yang menarik,” terang Ayu. 

Pendekatan personal seperti itu terbukti cukup efektif. Banyak anak yang awalnya hanya datang untuk bermain, lama-kelamaan mulai tertarik membuka buku dan menikmati cerita-cerita yang disediakan oleh komunitas tersebut. 

Lapak Baca Gana Samuhita sendiri selalu terbuka untuk umum. Setiap minggunya, puluhan buku dari berbagai genre seperti cerita rakyat, pengetahuan umum, hingga komik edukatif disediakan di area terbuka Lapangan Setia Negara.

Tidak hanya anak-anak, masyarakat umum juga bisa bergabung, membaca bersama, bahkan menyumbangkan buku untuk memperkaya koleksi bacaan komunitas. 

Anggita menegaskan, kegiatan ini bukan hanya tentang membaca, tetapi tentang membangun budaya literasi yang berkelanjutan. Ia berharap, gerakan kecil seperti ini dapat menginspirasi masyarakat lainnya untuk ikut berkontribusi dalam meningkatkan tingkat literasi di daerah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan