Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

Pemerintah Kembangkan DME sebagai Pengganti LPG, Ini Keunggulan dan Hasil Uji Coba

Pemerintah yang sedang mengembangkan DME sebagai opsi yang nanti bisa saja menggantikan LPG--

BACAKORANCURUP.COM - Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dan memperkuat ketahanan energi nasional, pemerintah tengah mengakselerasi program gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME).

Energi alternatif ini digadang-gadang mampu menjadi solusi berkelanjutan bagi kebutuhan bahan bakar rumah tangga di masa depan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa proyek pengembangan DME menjadi bagian dari 18 proyek hilirisasi strategis nasional yang saat ini sedang dikaji oleh pemerintah.

Menurutnya, langkah ini merupakan bagian penting dari agenda transformasi energi menuju kemandirian nasional.

"Saat ini, pra-studi kelayakan atau pra-FS dari 18 proyek hilirisasi sudah selesai dan diserahkan ke BPI Danantara. Salah satu proyek tersebut adalah pengembangan DME," ujar Bahlil saat ditemui seusai acara Anugerah Subroto di Jakarta, Jumat (24/10), mengutip dari Detik Finance.

BACA JUGA:Kuota Haji 2026 Dibagi per Provinsi, Ini Rinciannya!

BACA JUGA:Ingin Tape Ketan Lembut dan Wangi ? Simak Tips dari Hasnawaty, Perajin Asli Balikpapan

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong percepatan hilirisasi batu bara agar nilai tambah sumber daya alam nasional dapat meningkat.

"Kita tidak bisa lagi hanya mengekspor bahan mentah. Dengan hilirisasi, nilai ekonominya bisa berlipat," tambahnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Dimethyl Ether (CH₃OCH₃) merupakan senyawa eter paling sederhana yang mengandung oksigen. DME berwujud gas dan memiliki karakteristik pembakaran yang cepat serta bersih. Dibanding LPG, proses pembakaran DME menghasilkan nyala api lebih biru, stabil, dan bebas sulfur.

Dari sisi energi, DME memiliki nilai kalor sebesar 7.749 Kcal/kg, sementara LPG mencapai 12.076 Kcal/kg. Namun, berkat massa jenis DME yang lebih tinggi, efisiensi kalorinya cukup seimbang, yakni sekitar 1 banding 1,6 dibanding LPG.

Lebih dari itu, DME juga terbukti ramah lingkungan. Gas ini mudah terurai di udara sehingga tidak berpotensi merusak lapisan ozon dan bahkan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 20 persen. DME juga tidak menghasilkan partikulat matter (PM) maupun nitrogen oksida (NOx), dua komponen utama penyebab polusi udara.

Kementerian ESDM melalui Balitbang ESDM telah melakukan berbagai uji coba penerapan DME di beberapa daerah. Salah satu uji coba besar dilakukan pada Desember 2019 hingga Januari 2020 di Kota Palembang dan Muara Enim, dengan melibatkan 155 rumah tangga sebagai peserta program.

Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa penggunaan DME mudah diterapkan dalam aktivitas rumah tangga, dengan nyala api stabil, warna biru terang, dan pengoperasian kompor yang mudah. Masyarakat pun menyatakan tidak kesulitan beradaptasi dengan bahan bakar baru ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan