Raperda PD Rena Skalawi Disorot, Dewan Sebut Bukan Untung Malah Buntung
Jalannya Paripurna DPRD Kabupaten Rejang Lebong Tahap III Masa Sidang III.-Razik/CE -
BACAKORANCURUP.COM – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait Perusahaan Daerah (PD) Rena Skalawi menjadi sorotan utama dalam rapat paripurna DPRD Rejang Lebong masa sidang III pada Selasa (18/11).
Sejumlah anggota dewan memberikan catatan kritis, salah satunya dari Fraksi PDI Perjuangan, Surya, ST, yang menyoroti kinerja perusahaan daerah tersebut yang dianggap belum memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan asli daerah (PAD).
Surya menegaskan bahwa selama ini PD Rena Skalawi berulang kali menerima suntikan modal untuk kebutuhan operasional, namun tidak membuahkan hasil yang signifikan.
Ia mempertanyakan apakah persoalan utama terletak pada nama perusahaan atau justru pada sistem manajemen yang dinilai tidak berjalan optimal.
“Selama ini PD Rena Skalawi selalu digelontorkan modal tetapi tidak menunjukkan keuntungan yang berarti bagi daerah. Ini perlu kita evaluasi, apakah karena manajemennya yang bermasalah,” tegas Surya dalam paripurna.
BACA JUGA:Eksekutif dan Legislatif Usulkan 4 Raperda, DPRD Dalam Sidang Paripurna I Masa Sidang III
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Gelar Penyuluhan Hukum, Pastikan Masyarakat Sadar Hukum
Menurutnya, jika pemerintah daerah benar-benar berkomitmen menghidupkan kembali perusahaan daerah tersebut, maka langkah pembenahan harus dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari perencanaan produksi, strategi bisnis, hingga proses perekrutan manajemen yang harus diisi oleh orang-orang profesional, bukan sekadar pencari jabatan atau keuntungan pribadi.
“Jika ingin dihidupkan lagi, maka harus dijalankan secara maksimal. Manajemen harus benar-benar diperhitungkan agar tidak terjadi kerugian di kemudian hari. Jangan sampai APBD yang digelontorkan justru sia-sia,” tambahnya.
Surya juga mengingatkan adanya program dari Bupati Rejang Lebong terkait rencana produksi saus tomat dan saus sambal sebagai salah satu potensi usaha PD Rena Skalawi.
Ia menilai peluang tersebut cukup besar mengingat Rejang Lebong merupakan salah satu sentra sayuran dengan hasil pertanian yang melimpah, sehingga bahan baku bisa langsung diserap dari petani lokal.
“Program produksi saus tomat dan sambal ini bisa jadi peluang yang menjanjikan. Daerah kita subur, sayuran tumbuh dengan baik, sehingga bisa langsung membeli dari petani,” ujarnya.
BACA JUGA:Calo Berkeliaran, Dukcapil Tegaskan Pengurusan KTP KK Gratis
BACA JUGA:Belasan Siswa SD di Rejang Lebong Terinfeksi Cacing Usus, Dinkes Turun Tangan