Meski Wajah Ditutup, Korban Kenali Bentuk Tubuh 3 Pelaku Perampokan di Rejang Lebong, Begini Ceritanya!

Reporter: Habibi |

Editor: Radian |

Sabtu , 11 May 2024 - 11:11

Anak korban saat menunjukkan kamar yang juga digeledah oleh pelaku perampokan di Desa Air Lanang Kecamatan Curup Selatan-Habibi-

CURUPEKSPRESS.BACAKORAN.CO - Meski ketiga pelaku perampokan di Rejang Lebong menutup wajahnya dengan penutup wajah.

Namun korban, Amalisa (87) mengenali bentuk tubuh 3 pelaku perampokan yang terjadi di Desa Air Lanang Kecamatan Curup Selatan pada Kamis 9 Mei 2024 pukul 13.00 WIB.

Anak Korban Perampokan, Subaidah (55) mengatakan bahwa ibunya tidak melihat wajah pelaku.

Namun ibunya hanya melihat perawakan dan bentuk tubuh masing-masing pelaku.

"Kata ibu kami, dia tidak melihat wajah pelaku. Tapi bentuk tubuh atau perawakannya, ada yang tinggi dan ada yang juga gemuk dan badannya berisi," ujarnya saat ditemui di TKP, Jumat 10 Mei 2024.

Selain itu, kata Subaidah bahwa ibunya juga menceritakan soal peran masing-masing pelaku.

Dimana 1 pelaku menunggu di pintu masuk rumah, yang kemungkinan besar untuk berjaga-jaga.

Kemudian 1 pelaku lagi ke kamar yang kemungkinan mencari barang-barang berharga dan 1 pelaku lagi yang mengeksekusi atau mengambil kalung emas ibunya, uang yang ada di sakunya dan emas lainnya yang juga ada di saku pakaiannya.

"Kalau untuk emas totalnya ada 85 gram. Ada 40 gram yang lagi di kalungkan di leher, dan 45 gram lainnya di simpan di kantong dan ada uang juga yang diambil," pungkasnya.

Sekedar mengulas, bahwa kejadian perampokan terjadi di Desa Air Lanang Kecamatan Curup Selatan.

meski wajah ditutup, korban kenali bentuk tubuh 3 pelaku perampokan di rejang lebong, begini ceritanya!                             curupekspress.bacakoran.co - meski ketiga pelaku perampokan di rejang lebong menutup wajahnya dengan penutup wajah. 
namun korban, amalisa (87) mengenali bentuk tubuh 3 pelaku perampokan yang terjadi di desa air lanang kecamatan curup selatan pada kamis 9 mei 2024 pukul 13.00 wib. 
anak korban perampokan, subaidah (55) mengatakan bahwa ibunya tidak melihat wajah pelaku.
namun ibunya hanya melihat perawakan dan bentuk tubuh masing-masing pelaku. 
baca juga:cerita anak korban perampokan di rejang lebong, ngaku ibunya dibekap lalu dibanting!
baca juga:alami sejumlah luka, korban perampokan di rejang lebong jalani perawatan di rumah sakit! 
"kata ibu kami, dia tidak melihat wajah pelaku. tapi bentuk tubuh atau perawakannya, ada yang tinggi dan ada yang juga gemuk dan badannya berisi," ujarnya saat ditemui di tkp, jumat 10 mei 2024.
selain itu, kata subaidah bahwa ibunya juga menceritakan soal peran masing-masing pelaku. 
dimana 1 pelaku menunggu di pintu masuk rumah, yang kemungkinan besar untuk berjaga-jaga. 
kemudian 1 pelaku lagi ke kamar yang kemungkinan mencari barang-barang berharga dan 1 pelaku lagi yang mengeksekusi atau mengambil kalung emas ibunya, uang yang ada di sakunya dan emas lainnya yang juga ada di saku pakaiannya. 
baca juga:viral! inilah detik-detik aksi heroik warga kejar begal di rejang lebong
baca juga:ternyata guru di rejang lebong ini pernah jadi korban begal viral, aksinyapun dikutuk keras pgri! 
"kalau untuk emas totalnya ada 85 gram. ada 40 gram yang lagi di kalungkan di leher, dan 45 gram lainnya di simpan di kantong dan ada uang juga yang diambil," pungkasnya. 
sekedar mengulas, bahwa kejadian perampokan terjadi di desa air lanang kecamatan curup selatan.
dimana amalisa seorang nenek-nenek berusia 87 tahun menjadi korban perampokan. bermula saat korban tidur dengan kondisi pintu depan terbuka. 
kemudian datanglah 3 orang pemuda masuk ke rumah korban.
kemudian 1 dari 3 pemuda tersebut membekap muka korban dengan kain dan korban terbangun. 
selanjutnya 2 pemuda lainnya, melancarkan aksi dengan merampas kalung dengan berat 40 gram yang di pakai korban dan 45 emas lainnya di kantong baju korban. 
tidak hanya itu, uang senilai rp 1.750.000 yang juga berada di dalam kantong pakaian korban pun ludes.
setelah menjalankan aksinya, ketiga pemuda tersebut langsung kabur. kemudian korban berteriak dan mengejar namun kehilangan jejak. 
selanjutnya, korban bertemu dengan warga lainnya namun pingsan.
sehingga warga lainnya langsung membawa korban ke dalam rumah.
setelah sadar barulah korban, menceritakan kejadian dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi