Seperti Apa Peluang dan Tantangan UMKM Pengolahan Hasil Laut di Bengkulu Jika Dilihat dari SDA dan SDM nya ?
IST Ilustrasi apabila hasil laut di Bengkulu hanya dipasarkan dalam bentuk mentah dan belum diolah sama sekali--
BACAKORANCURUP.COM - Bengkulu, salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam (SDA), khususnya di sektor perikanan dan hasil laut, memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Dengan garis pantai yang panjang dan laut yang kaya akan biodiversitas, potensi pengolahan hasil laut di Bengkulu bisa menjadi salah satu sektor unggulan.
Namun, untuk mewujudkan potensi ini menjadi kenyataan, dibutuhkan peran serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mampu mengolah produk-produk laut menjadi komoditas bernilai tambah.
Salah satu kunci keberhasilan dalam mengembangkan UMKM di sektor ini adalah inovasi dari sumber daya manusia (SDM) lokal.
BACA JUGA:Keluarga Inti Helmi Hasan, Marjon dan Wilson Dukung ROMER
BACA JUGA:Dosen Faperta UNIB Memperkenalkan Teknik Cangkok dan Stek Tanaman Buah-buahan Agar Berbuah Lebat
Sektor perikanan di Bengkulu menyumbang porsi besar bagi perekonomian lokal.
Menurut data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, wilayah ini memiliki lebih dari 500 km garis pantai, yang menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan, udang, dan hasil laut lainnya.
Setiap tahunnya, Bengkulu memproduksi ribuan ton hasil tangkapan laut yang diekspor maupun dikonsumsi di dalam negeri.
Namun, sebagian besar hasil laut Bengkulu masih dipasarkan dalam bentuk mentah. Tanpa adanya pengolahan yang lebih lanjut, nilai jual hasil tangkapan laut tersebut tetap rendah.
Di sinilah peran UMKM sangat penting, untuk mengubah hasil tangkapan menjadi produk bernilai tambah, seperti ikan asin, kerupuk ikan, dan produk olahan lainnya yang memiliki daya saing lebih tinggi di pasar lokal maupun nasional.
Tantangan UMKM dalam Mengolah Hasil Laut
Meskipun potensi SDA yang melimpah, UMKM di Bengkulu masih menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, masalah infrastruktur pengolahan.