Kamis, 17 Jul 2025
Network
Beranda
Terkini
Hot News
Curup Metropolis
Pendidikan
Kepahiang
Lebong
Nasional
Lainnya
Sport
Ekonomi Bisnis
Info Sehat
Bengkulu
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Powerful Kejagung, Oleh: Dahlan Iskan
Reporter:
Gale
|
Editor:
Radian
|
Minggu , 11 May 2025 - 20:21
Dahlan Iskan--
powerful kejagung, oleh: dahlan iskan bacakorancurup.com - yang pertama merespons pertanyaan saya adalah prof dr busyro muqoddas. ia setahun lebih muda dari saya. prof busyro adalah anggota komisi pemberantasan korupsi (kpk) bersama periode abraham samad. jawaban prof busyro lebih mirip doa. mungkin pertanyaan sayalah yang kurang ''menggoda'': "saya amati kejaksaan agung kok begitu serius mengusut banyak hal soal korupsi. apakah benar-benar-benar serius? pertanda perbaikan penegakan hukum dimulai dari kejagung? soal pagar laut, mestinya kan nggak berani lanjutkan. kok berani? lalu soal sawit. soal pertamina. soal timah. banyak lagi. kok seperti nggak takut pada backing mereka. bisakah kita berharap perbaikan dimulai dari kejagung sekarang?" jawab beliau: "semoga saja presiden dibisiki oleh yang anti penjilatan, sehingga terbuka hidayahnya. sehingga berani menyegarkan kejaksaan, polri, dan kpk". mungkin itu bukan doa. itu semacam sindiran ala yogyakarta. prof busyo memang orang yogya. lahir di yogya. jadi sarjana hukum di universitas islam indonesia (ui-nya islam) yogya. setelah s-2 di ugm ia kembali ke uii ambil s-3 dan enjadi guru besar. alumnus uii lainnya, menjawab senada: prof dr mahfud md. jawabnya: "kita berharap, pak. kejagung bisa terus galak kepada koruptor. namun catatan kita sampai sekarang, jika sudah akan menyentuh koruptor, yang sebelumnya katanya akan disikat sampai ke atas, ternyata berhenti dan tak ada kelanjutan. kita tunggu perkembangannya. kita berharap agar pak prabowo terus berkomitmen." saya agak sering bertemu pak mahfud. terakhir menjelang lebaran lalu: diundang ke podcast beliau. di halaman belakang salah satu kantornya di jakarta. kami senasib dalam hal pencapresan. beliau lewat jalur hijau, saya lewat jalur biru. tidak. tidak senasib. beliau lebih baik. beliau akhirnya benar-benar jadi cawapres. beneran. lewat jalur merah. artinya: stop. lampu merahnya menyala: sampai di situ saja. abraham samad juga sempat disebut-sebut sebagai calon cawapres delapan tahun lalu. modalnya: reputasi tinggi ketika menjabat ketua kpk. hanya saja ia tidak sampai masuk putaran gelanggang. kini abraham berkibar dengan podcast-nya: speak up. beberapa kali saya diundang ke speak up tapi selalu belum cocok waktu. saya mengajukan pertanyaan yang sama kepada doktor ilmu hukum universitas hasanuddin makassar itu. jawabnya: baca sendiri berikut ini. "masih terlalu prematur menyimpulkan, karena kasus yang ditangani tidak dituntaskan sampai selesai. hanya memilih yang lemahnya dijadikan tersangka. seperti kasus timah, yang dijadikan tersangka dan dibawa ke pengadilan hanya yang kelas bawahnya. yang intellectual dader-nya tidak diseret ke pengadilan." yang menjawab agak panjang adalah boyamin saiman, ketua masyarakat anti korupsi indonesia, maki, yang kini memilih lebih senang menjadi detektif partikelir. terakhir ia menjalankan peran detektifnya ke beberapa negara eropa. ia lagi menelusuri uang terkait perkara di indonesia. boyamin mengaku mengamati secara khusus kejaksaan agung sejak kasus djoko tjandra. "di kasus djoko tjandra itu kejagung malu. pejabatnya semua merasa malu. lalu berusaha memperbaiki diri. sejak itu mereka bertekad berantas korupsi sebagai icon. lalu jampidsusnya bongkar soal korupsi di jiwasraya, asabri, impor tekstil di batam," ujar boyamin. anda masih ingat apa yang dikemukakan boyamin: yang menyangkut jaksa pinangki sirna malasari di kasus djoko tjandra dulu itu. gebrakan itu diteruskan oleh jampidsus penggantinya, febrie adriansyah. dibongkarlah oleh febrie adriansyah soal minyak goreng, soal konglomerat surya darmadi, timah, nikel, sampai sekarang ini banyak sekali. "saya lihat semangat kejagung ingin perbaiki diri sangat tinggi. ingin juga kalahkan kpk, gas pol. sampai terjadi rem blong," ujar boyamin. tahun 2022 boyamin sudah minta kejagung untuk mencekal orang asing bernama thomas van der heyden. boyamin marah karena hari itu indonesia baru saja dijatuhi putusan arbitrase di singapura: harus bayar rp 314 miliar kepada perusahaan asing navayo. anda sudah tahu navayo: kontraktor satelit yang mengerjakan proyek kemenhan di zaman sebelum prabowo jadi menhan. satelitnya tidak befungsi. indonesia harus bayar tambahannya saja rp 314 miliar. kejagung langsung mencekal heyden. bahkan menangkap dan menahannya. dibawa pula ke pengadilan. dihukum 12 tahun penjara. kini heyden menjalani hukumannya di penjara salemba. kejagung masih belum berhenti di situ. kini heyden dijadikan tersangka lagi. di proyek yang terkait satelit kemenhan itu pula. yakni terminal satelitnya. proyek satelitnya bermasalah. proyek terminal satelitnya juga penuh persoalan. kasihan menhan saat itu, ryamizard ryacudu. ditipu stafnya yang kini sudah jadi tersangka. maka kalau heyden diadili lagi tidak tahulah bakal jadi berapa tahun hukumannya nanti. boyamin melihat gerak kejagung sekarang membuat masyarakat kagum. tapi juga sekaligus miris, seperti dalam kasus tom lembong. "itu kan kebijakan, kok dipidanakan," ujar boyamin. yang paling membuat masyarakat kagum adalah keberanian kejagung dalam menangani mafia di pengadilan. "kejagung powerful di sini," ujar boyamin. itu karena sejak tahun 2019 kejagung mendapat wewenang untuk melakukan penyadapan," katanya. saya membayangkan betapa berat beban kerja kejagung saat ini. lihatlah: lebih 10 kasus besar nan rumit ditangani secara bersamaan. mungkin akan lebih banyak juga serangan balik ke kejagung. mungkin akan banyak drone yang muter-muter di atas kejagung. atau pembuntutan di jalan raya. sampai ke pengerahan buzzer yang lebih mendengung.
1
2
»
Tag
# dahlan iskan terbaru
# tulisan dahlan iskan
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi CURUP EKSPRESS 12 MEI 2025
Berita Terkini
Lima Pejabat Eselon II di Rejang Lebong Mundur, Pertek BKN Sudah Terbit
Hot News
3 jam
Evaluasi TEPRA, 8 SKPD Rejang Lebong Dapat Raport Merah
Terkini
3 jam
Mediasi Sengketa Tanah SD UA Gagal, BPN Serahkan Keputusan ke Pihak Bersengketa
Hot News
3 jam
Polres Rejang Lebong Tangkap Pelaku Curanmor Lintas Provinsi
Hot News
3 jam
4.992 Warga RL Masuk Daftar Tunggu Haji, Daftar Sekarang, Berangkat 23 Tahun Lagi
Curup Metropolis
3 jam
Penyaluran Banpang Beras Gunakan DTSEN
Curup Metropolis
3 jam
Tilang dan Kecelakaan Meningkat
Curup Metropolis
3 jam
7 Juta Penerima Bansos Dicoret Kemensos Karena Ini
Nasional
4 jam
Delapan Persen, Oleh: Dahlan Iskan
Nasional
4 jam
Timnas U-23 Pesta Gol Lawan Brunei Darussalam, Skor Akhir 8-0
Sport
4 jam
Berita Terpopuler
Skutik Sultan dengan Fitur Mewah, Intip Keunggulan Yamaha TMAX 2025
Ekonomi Bisnis
18 jam
Android dan Chrome OS Akan Menyatu, Ini Bocoran Resmi dari Google !
Nasional
15 jam
Makanan Asin Kena Cukai ? Ini Rencana Kemenkeu Tahun 2026 yang Bikin Heboh
Nasional
17 jam
Suzuki GSX-S150 Touring Edition, Si Kecil yang Siap Jelajah Jauh
Terkini
20 jam
Masa Depan Anak Terancam ? Ini Bahaya Tersembunyi di Balik Iklan Makanan Online
Lainnya
16 jam
Ilmuwan China Temukan Cara Ubah Metanol Jadi Gula
Lainnya
15 jam
Berita Pilihan
Ini Besaran Dana Banpol untuk 9 Parpol di Rejang Lebong
Curup Metropolis
3 hari
Sosok Sunardi Petani Desa Sambirejo, Sukses Hantarkan Anak Masuk ke Satuan Elit Kopassus
Terkini
4 hari
Viral Aksi Penggerebekan di Rejang Lebong! Pelaku Oknum Anggota dengan Pegawai Bank
Hot News
5 hari
Harga Biji Kopi Terbaru di Rejang Lebong Turun jadi Rp 47.000/Kg
Hot News
5 hari
75 Titik LPJU Baru Dipasang, Ini Baru Tahap Awal
Hot News
1 minggu