Jumlah Serapan Beras Masih Kurang 159 Ton

Bulog Rejang Lebong saat melakukan penyerapan beras di Lebong.-NICKO/CE -

BACAKORANCURUP.COM - Lantaran hanya diserap dari Kabupaten Lebong saja, jumlah penyerapan beras yang ditargetkan kepada Perum Bulog Kc Rejang Lebong sampai saat ini masih kurang 159 ton lagi.

Sedangkan waktu yang diberikan untuk melakukan penyerapan beras tersebut hanya sampai akhir bulan Mei 2025.

Pemimpin Cabang (Pinca) Perum Bulog Kc Rejang Lebong, A Musalim Yudha menyampaikan, berdasarkan target yang sudah ditetapkan, pihaknya harus menyerap sebanyak 888 ton beras.

Sedangkan saat ini, pihaknya baru menyerap sebanyak 729 ton beras dari para petani.

"Dari 3 kabupaten yang merupakan wilayah kerja kita, penyerapan beras dan gabah hanya bisa kita lakukan di Kabupaten Lebong saja. Karena untuk beras yang ada di wilayah Rejang Lebong dan Kepahiang, itu harganya terlalu tinggi dari harga yang sudah ditetapkan oleh Bapanas. Sehingga sejak awal, kita hanya melakukan penyerapan dari Kabupaten Lebong saja," ujar Yudha.

BACA JUGA:MTs Muhammadiyah Curup Targetkan 3 Rombel Siswa Baru di PPDB 2025

BACA JUGA:FLS3N, O2SN, dan OSN di Rejang Lebong Resmi Dimulai

Namun dengan sisa waktu yang ada jelas Yudha, pihaknya optimis target penyerapan beras yang dilakukan bisa tercapai sampai akhir Mei nanti.

Dengan harapan, masih ada panen susulan yang dilaksanakan di Kabupaten Lebong, hingga akhir Mei nanti.

"Penyerapan di Provinsi Bengkulu ini sudah selesai 100 persen, yakni diangka 1.700 ton. Namun kita masing-masing Bulog yang ada di Provinsi Bengkulu, tetap harus berupaya untuk mengejar target yang sudah ditetapkan," singkatnya.

Sekedar informasi, HPP yang sudah ditetapkan oleh Bapanas rinciannya sebagai berikut, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di Petani Rp 6.500/Kg, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di Penggilingan Rp 6.700/Kg, keduanya maksimal kadar air 25 persen, dan maksimal kadar hampa 10 persen.

Sedangkan untuk Gabah Kering Giling (GKG) di Penggilingan Rp 8.000/Kg, Gabah Kering Giling (GKG) di Gudang Bulog Rp8.200/Kg, dengan maksimal kadar air 14 persen, dan maksimal kadar hampa 3 persen.

Sementara untuk HPP beras sendiri naik diangka Rp12.000 perkilonya dari sebelumnya Rp11.000. Harga beras tersebut adalah harga di gudang Bulog dengan syarat kadar air maksimal 14%, derajat sosoh 100, Butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 2%.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan