Sambang Pondok Pesantren Alkarim Kota Bengkulu, Dosen UNIB Ajarkan Budidaya Cabai untuk Memanfaatkan Lahan

Reporter: gale |

Editor: radian |

Senin , 23 Sep 2024 - 22:18

Pelaksanaan PPM Dosen Universitas Bengkulu di Pesantren AlKarim Kota Bengkulu. 2--

BACAKORANCURUP.COM - Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) di Pesantren AlKarim di Desa Beringin Raya, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian, UNIB pada tanggal 21 September 2024.

Selain sebagai perwujudan dharma ketiga dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian ini juga membuka silaturahmi, diskusi dan kerjasama antara perguruan tinggi dengan masyarakat.

Tiga tim pengabdi sekaligus turun untuk membina para santri yang mukim di pondok pesantren

Fokus pengabdian ini adalah pemanfaatan lahan sekitar pondok seluas 2 hektar yang saat ini masih kosong.

Satu tim mentransfer ipteks budidaya cabai, tim pengabdi yang lain mentransfer ipteks budidaya buah-buahan dan pembuatan pupuk organic cair.

Tim pengabdi untuk budidaya cabai dari UNIB diketuai oleh Prof. Dr. Catur Herison, MSc, peneliti cabai yang telah menghasilkan beberapa varietas baru cabai.

Anggota tim pengabdi adalah Dr Ir. Rustikawati, MSi dan Dr. Hesti Pujiwati SP. MSi. Dalam pelaksanaannya dibantu oleh Winanda Efityontari dan Meftahul Jannah mahasiswa semester 8 Program Studi Agroekoteknologi.

Kepala sekolah AlKarim Dr.Abdul Hafiz, M.Ag menyambut baik kegiatan yang diyakini dapat meningkatkan pengetahuan para santri sekaligus menambah aktivitas sehari-hari santri dengan kegiatan yang positif.

Pada kesempatan acara pembukaan kegiatan PPM, Kepala sekolah Ponpes AlKarim menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim dosen Unib yang telah berbagi ilmu dan membantu para santri.

Salah satu guru Ponpes AlKarim Muhammad Arsyad Abdullah, SH dalam sambutan pembukaan, mendorong para santri agar betul-betul serius mengikuti kegiatan pengabdian ini dan bisa dilanjutkan untuk pengembangan lahan pekarangan di sekitar ponpes yang masih banyak belum dimanfaatkan.

Selain menyediakan bibit cabai rawit siap tanam, tim pengabdi dari Unib juga menyerahkan perlengkapan untuk budidaya cabai rawit meliputi pupuk, obat-obatan serta sprayer.sebagai sarana pemeliharaan tanaman.

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan praktek menanam cabai rawit di lahan pekarangan pesantren AlKarim. P

sambang pondok pesantren alkarim kota bengkulu, dosen unib ajarkan budidaya cabai untuk memanfaatkan lahan                             bacakorancurup.com - kegiatan pengabdian pada masyarakat (ppm) di pesantren alkarim di desa beringin raya, kecamatan muara bangkahulu, kota bengkulu  dilakukan oleh dosen dan mahasiswa jurusan budidaya pertanian, unib pada tanggal 21 september 2024.
selain sebagai perwujudan dharma ketiga dalam tri dharma perguruan tinggi, pengabdian ini juga membuka silaturahmi, diskusi dan kerjasama antara perguruan tinggi dengan masyarakat.
tiga tim pengabdi sekaligus turun untuk membina para santri yang mukim di pondok pesantren
fokus pengabdian ini adalah pemanfaatan lahan sekitar pondok seluas 2 hektar yang saat ini masih kosong.
satu tim mentransfer ipteks budidaya cabai, tim pengabdi yang lain  mentransfer ipteks budidaya buah-buahan dan pembuatan pupuk organic cair.
baca juga:penerapan kurikulum merdeka capai 93 persen
baca juga:gubernur perkuat umkm di bengkulu
tim pengabdi untuk budidaya cabai dari unib diketuai oleh prof. dr. catur herison, msc, peneliti cabai yang telah menghasilkan beberapa varietas baru cabai.
 anggota tim pengabdi adalah dr ir. rustikawati, msi dan dr.  hesti pujiwati sp. msi. dalam pelaksanaannya dibantu oleh winanda efityontari dan meftahul jannah mahasiswa semester 8 program studi agroekoteknologi. 
kepala sekolah alkarim dr.abdul hafiz, m.ag  menyambut baik kegiatan yang diyakini dapat meningkatkan pengetahuan para santri sekaligus menambah aktivitas sehari-hari santri dengan kegiatan yang positif. 
pada kesempatan acara pembukaan kegiatan ppm, kepala sekolah ponpes alkarim menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim dosen unib yang telah berbagi ilmu dan membantu para santri.
salah satu guru ponpes alkarim muhammad arsyad abdullah, sh dalam sambutan pembukaan, mendorong para santri agar betul-betul serius mengikuti kegiatan pengabdian ini dan bisa dilanjutkan untuk pengembangan lahan pekarangan di sekitar ponpes yang masih banyak belum dimanfaatkan. 
selain menyediakan bibit cabai rawit siap tanam, tim pengabdi dari unib juga menyerahkan perlengkapan untuk budidaya cabai rawit meliputi pupuk, obat-obatan serta sprayer.sebagai sarana pemeliharaan tanaman.
kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan praktek menanam cabai rawit di lahan pekarangan pesantren alkarim.  p
ada kesempatan ini ketiga tim pengabdi melaksanakan penyuluhan yang akan dilanjutkan dengan praktik budidaya cabai, buah-buahan dan pembuatan poc pada kesempatan lain.  para santri yang hadir sangat antusias dan mengikuti penyuluhan.
diskusi berkembang interaktif sangat menarik.  hal ini karena budidaya cabai telah sering dilakukan oleh para santri dibimbing guru yang ternyata menghadapi banyak kendala. diantara kendala yang didiskusikan adalah persiapan lahan. 
mereka belum menyadari bahwa lahan di sekitar ponpes alkarim bersifat asam sehingga tanaman tidak mampu tumbuh dengan baik.  dengan pengapuran 2 ton/ha seperti dicontohkan dalam video budidaya cabai yang telah dilakukan oleh tim pengabdi baru dipahami solusi permasalahan yang ada.  
pada diskusi juga berkembang terutama hal-hal yang berkaitan organisme pengganggu tanaman. 
sebagian besar  santri belum berpengalaman dalam budidaya cabai sehingga perlu dijelaskan dengan detail hama dan penyakit utama yang biasanya menyerang tanaman cabai serta bagaimana mengendalikannya. 
untuk budidaya cabai, ponpes alkarim telah menyediakan lahan seluas 2000 m2  para santri diajari cara mempersiapkan lahan dan membuat lubang tanam. lubang tanam dibuat dengan jarak sekitar 50 cm.
bibit cabai yang telah disediakan oleh tim pengabdi selanjutnya ditanam oleh para santri ponpes alkarim. 
para santri juga diajari cara memupuk dan melakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman (opt) dengan pestisida.  
antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan pengabdian ini juga terlihat pada keinginan  peserta dan pengelola ponpes alkarim agar kegiatan pengabdian ini tidak berhenti sampai disitu tetapi berlanjut dengan praktek langsung dan konsultasi rutin agar cita-cita bersama untuk berkebun cabai di ponpes alkarim bisa terlaksana.
hal ini tentu menjadi respon positif bagi tim pengabdi untuk berperan aktif membina dalam pemeliharaan tanaman secara periodik pada waktu yang akan datang. 
semoga kerjasama yang positif ini dapat meningkatkan aktivitas dan ilmu pengetahuan santri ponpes alkarim di desa beringin raya, kecamatan muara bangkahulu, kota bengkulu