Jejak Terompah, Dari Alas Kaki Tradisional hingga Menjadi Simbol Warisan Budaya !

IST Foto sandal tarumpah yang sudah dimodifikasi seiring berkembangnya zaman--

Di Sumatera Barat, terompah dikenal dengan nama "selop kayu" dan sering digunakan oleh orang tua maupun anak-anak untuk berjalan di lingkungan sekitar rumah.

Penggunaan tarumpah di Sumatera juga meluas ke daerah pesisir lainnya, terutama di Palembang dan Aceh.

Meski kini sudah mulai tergantikan oleh sandal dan sepatu modern, terompah atau tarumpah masih memiliki tempat khusus di hati masyarakat Indonesia.

Banyak orang yang masih menggunakan terompah untuk keperluan sehari-hari di rumah atau saat melakukan kegiatan yang tidak memerlukan alas kaki berat.

Bahkan, ada beberapa pengrajin tradisional yang masih memproduksi terompah dengan metode manual, menjaga agar warisan budaya ini tidak hilang ditelan waktu.

Dalam perkembangan zaman, terompah atau tarumpah juga mengalami perubahan.

Jika dulu bahan baku utamanya adalah kayu keras seperti jati, kini beberapa tarumpah modern menggunakan bahan yang lebih ringan, seperti plastik atau karet. Namun, bentuknya tetap mempertahankan ciri khas tradisional yang sederhana namun fungsional.

Jadi, terompah atau tarumpah bukan sekadar alas kaki biasa. Di balik desainnya yang sederhana, tarumpah menyimpan sejarah panjang yang mencerminkan budaya, kehidupan sosial, serta perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa.

Sebagai salah satu warisan budaya yang penting, menjaga keberadaan terompah atau tarumpah adalah salah satu cara untuk menghargai sejarah dan identitas bangsa.

Dengan demikian, terompah atau tarumpah menjadi bagian dari cerita panjang kehidupan masyarakat Indonesia yang terus bertahan hingga sekarang, meski telah melewati berbagai perubahan zaman. 

 

Tag
Share